Rabu, 10 Agustus 2011

tari mancanegara

Tari Mancanegara
Tari mancanegara adalah tarian yang tumbuh dan berkembang di luar Indonesia/ di luar nusantara. Sebagai contoh di sini akan dibahas mengenai tarian klasik yang berasal dari Negara Tiongkok, Cina, Thailand, India, Jepang yang di sesuaikan dengan latar belakang budaya dan kehidupan masyarakat negara setempat
Tarian dari tiongkok istilah menari adalah suatu cara untuk mengungkapkan emosi dan perasaan yang tidak hanya pada individu namun juga karakter suatu bangsa. Tarian tiongkok keasliannya dapat dilacak melalui pahatan kuno ataupun taraian rakyat yang turun – temurun sejak ribuan tahun yang lalu, dimulai dari era Dinasti Zhou 1122 SM hingga 256 SM, terus – turun – temurun hingga periode 5 dinasti (907 – 960M).
Tari cina yang paling terkenal adalah tari singa dan naga. Tari singa ada 2 jenis yaitu singa utara dan singa selatan. Cirri – cirri tari singa utara adalah tarian ini tumbuh dan berkembang di cina bagian utara, fungsi tarinya untuk hiburan raja dan banyak menggunakan gerakan akrobatik, kostum yang digunakan tari singa utara berwarna merah, jingga, kuning ( hijau bagi kostum singa betina). Sedangkan cirri – cirri tari singa selatan adalah tari ini tumbuh dan berkembang di cina bagian selatan, tarian ini berfungsi sebagai upacara istiadat membuang semangat jahat dan meminta tuah, kostum tari singa selatan menggunakan berbagai warna. Selain tarian singa dan naga cina juga memiliki tarian antara lain tarian bunga cina, payung, tahun baru dan lain – lain.
Tari klasik dari thailand yaitu tari ceracap inai. Tarian ini berhubungan dengan sejarah kesultanan malayu malaka semasa baginda music ke hulu sungai Muara. Tarian ini ditarikan dihadapan sultan dan pembesar – pembesar istana. Tarian ini menggunakan property berupa bunga – bungaan, emas dan lilin yang menyala.
Tari klasik India yaitu khatak. Khatak berarti khata atau mendongeng. Khatak sebagai sebuah bentuk tari yang merupakan inti sebuah kisah abadi mengenai kehidupan dengan semua aspeknya. Khatak merupakan satu – satunya corak klasik dengan bahasa yang telah dipengaruhi oleh tradisi Hindu dan Islam. Bagi masyarakat India tarian adalah gabungan antara pemujaan dan luahan perasaan yang mendalam dalam diri seseorang manusia.
Tari klasik jepang yaitu tari nihon buyo, mai dan odori. Mai adalah tarian yang diiringi nyanyian atau music tradisional dengan seluruh bagian telapak kaki tidak pernah diangkat melainkan diseret – seret, walau terkadang ada juga gerakan menghentakkkan kaki. Jenis tari mai adalah kagura, bugaku, shirabyoshi, kusemai, kowakamai, noh, jiutamai. Sedangkan Odori adalah tarian yang diiringi nyanyian atau music tradisional dengan kaki yang bergerak bebas disertai hentakan kaki untuk mengeluarkan suara ditambah gerakan tangan yang disesuaiakan dengan ritme music. Jenis odori adalah nenbutsu odori dan bon odori.

peran tari rakyat, klasik dan kreasi di Indonesia

Peran tari rakyat, tari klasik dan tari kreasi di Indonesia
1. Peran tari rakyat
Tari rakyat tumbuh dan berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Kesenian tersebut mempunyai keunukan – keunikan tersendiri. Berikut ini beberapa contoh kesenian tradisional kerakyatan baik yang berasal dari Jawa Tengah maupun Luar Jawa.
a. Dari Jawa Tengah
1) Tari dolalak dari Purworejo
Tari yang dilakukan oleh beberapa penari dengan berpakaian menyerupai prajurit Belanda / Portugis tempo dulu yang diiringi dengan alat musik kentrung, rebana, kendan dan kencer
2) Patolan / Prisenan dari Rembang
Pertujukan sejenis olah raga gulat rakyat yang dimainkan oleh dua orang pegulat dipimpin oleh dua orang gelandang / wasit dari masing – masing pihak
3) Kuda kepang, barongan dan wayang krucil dari Blora
4) Kuntulan dan Sintren dari Pekalongan
Kuntulan adalah kesenian bela diri yang dilukiskan dalam tarian dengan iringan bunyi – bunyian seperti bedug, terbang dan lain sebagainya. Sintren dalah sebuah tari khas yang magis animistis.
5) Obeg dan begalan dari cilacap
Pemain obeg terdiri dari beberapa orang wanita / pria dengan menunggang kuda yang terbuat dari anyaman bambu serta diiringi bunyi – bunyian tertentu
6) Calung dari banyumas
Suatu bentuk kesenian rakyat dengan menggunakan bunyi – bunyian semacam gambang yang terbuat dari bambu
7) Kuda lumping / jaran kepang dari temanggung
Pertunjukan yang menggunakan properti kuda kepang yang berada di daerah temanggung. Kesenian ini dipentaskan secara massal untuk menyambut tamu / pada waktu upacara
8) Lengger dari wonosobo
Kesenian yang dimainkan oleh dua orang laki – laki yang masing – masing berperan sebagai seorang pria dan wanita yang diiringi dengan bunyi – bunyian yang berupa angklung
9) Jatilan dari magelang
Pertunjukan yang dimainkan 8 orang yang dipimpin oleh seorang pawang yang diiringi dengan bunyi – bunyian berupa bende, kenong dll
10) Jlantur dari wonogiri
Tarian yang dimainkan oleh 40 orang pria dengan memakai ikat kepala gaya turki. Tari ini dilakukan dengan menaiki kuda kepang dengan senjata tombak dan pedang.
11) Ketehek ogleng dari wonogiri
Kesenian yang mengangkat dari cerita panji yang mengisahkan percintaan endang roro tompe dengan ketek ogleng.
b. Dari luar Jawa
1) Tari katreji dari maluku
Tarian pergaulan masyarakat maluku yang digunakan untuk upacara pelantikan raja / kepala desa dan ramah tamah masyarakat dengan tamu kehormatan yang hadir di desa.
Alat musik yang digunakan biola, suling bambu, ukulele, karakas, gitar, tifa dan bas gitar.
2) Tari orlapei dari maluku tengah
Tari yang digunakan untuk menyambut tamu. Tarian ini menggunakan property gaba – gaba ( bagian tangkai dari pohon sagu. Alat musik yang digunakan adalah tifa, suling bambu, ukulele dan gitar
3) Tari terine mamae dari maluku tengah
Sejenis permainan tradisional yang biasanya dimainkan pemuda dan pemudi desa pada hari tertentu.
4) Tari loliyana / tari panen lola dari maluku
Tari kreasi yang mengangkat upacara panen lola ke dalam bentuk pertunjukan dengan berpatokan pada tradisi dan kebudayaan masyarakat kepulauan Teon Nila Serua. Upacara Panen lola dilaksanakan setelah sasi lola dibuka oleh pemangku adat. Sasi adalah larangan / patangan untuk mengumpulkan hasil alam baik hasil laut maupun hutan.
5) Tari kabaresi dari maluku
Tari yang diilhami oleh semangat kepahlawanan dari christina Martha Tiahahu. Alat musik yang digunakan tifa totobuang, rebana, toleng – toleng(kentongan), dan suling bambu

6) Tari panah dari maluku tenggara
Tari yang berasal dari tari perang dengan menggunakan busur dan anak panah. Tari ini digunakan untuk menyambut tamu.
7) Tari gendhing sriwijaya dari sumatera selatan
Tari ini digunakan untuk menyambut tamu. Tari ini ditarikan 9 penari wanita yang berbusana adat aesan gede, selandang mantri, paksangkong, dodot dan tanggai. Tari ini hidup pada masa kerajaan Sriwijaya. Masyarakat palembang mempunyai tarian yang lain yaitu tari tepak/tanggai. Perbedaan tari tepak dengan gending sriwijaya terdapat pada jumlah penari dan busana. Jumlah penari tari tepak 5, gendhing sriwijaya 9 dan untuk busana lebih lengkap yang gending sriwijaya.
2. Peran tari klasik
1) Tari bedaya
Tarian yang ditarikan oleh 9 penari wanita. Nama penarinya antara lain batak, dada, gulu, boncit, endel apit ngajeng, endhel apit mburi, endel weton ngajeng, endel weton mburi, endel pojok. Fungsi tari bedaya pada umumnya menjamu tamu raja, menghormat serta menyambut Nyi Roro Kidul. Jenis – jenis tari bedaya anatara lain bedaya ketawang, pangkur, duradasih, mangunkarya, sinom, endhol – endhol, gandrungmanis, kabor, tejonoto.
2) Tari srimpi
Tarian yang ditarikan oleh 4 orang penari antara lain batak, dada, gulu dan boncit. Jenis tari srimpi antara lain srimpi sangupati, anglir mendung, gondo kusumo dan lain sebagainya
3) Beksan wireng
Beksan wireng berasal dari kata wira(perwira) dan aeng yaitu prajurit yang unggul yang aeng yang linuwih. Tari ini menggambarkan ketangkasan dalam latihan perang dengan menggunakan senjata / alat perang. Ciri – ciri tari wireng adalah ditarikan oleh 2 orang baik putra maupun putri, bentuk tarinya sama, pakaiannya sama, tidak mengambil suatu cerita, tidak menggunakan ontowecono (dialog), tidak ada yang kalah / menang, perangnya tanding, gending satu / dua artinya ladrang dteruskan ketawang.
4) Tari pethilan
Tari yang mengambil cerita pewayangan. Ciri – cirinya adalah tarinya boleh sama boleh tidak, pakaiannya tidak sama kecuali lakon kembar, menggunakan ontowecono (dialog), memetik cerita / lakon, ada yang kalah / menang / mati, perang menggunakan gendhing srepeg, sampak, dan gangsaran.


5) Tari golek
Tari ini berasal dari Yogyakarta. Tari golek pertama kali ditarikan tahun 1910 pada perkawinan KGPH Kusumoyudho dengan Gusti Ratu Angger. Macam – macam tari golek antara lain golek clunthang, montro, surung dayung, sri rejeki, ayun –ayun dan lain sebagainya
3. Peran tari kreasi
1) Tari prawiroguna
Tari yang menggambarkan prajurit yang sedang berlatih perang dengan menggunakan senjata pedang dan tameng
2) Tari tepak – tepak putri
Tari yang menggambarkan kelincahan gerak remaja putri yang sedang bersuka ria memainkan rebana untuk mengiringi pujian / syair yang bernafaskan islam
3) Tari zapin
Tari yang berasal dari sumatera dan digunkan sebagai saran hiburan. Alat musik yang digunakan gambus, gendang, biola, suling, akordion, dumbuk, dan harmonium. Tarian zapin ada 2 yaitu zapin arab dan zapin melayu.
4) Tari dana rebana
Tari yang berasal dari lampung yang mengekspresikan keceriaan dan suka cita. Tarian ini ditarikan oleh 8 orang penari wanita sambil membawa rebana kecil.
5) Kreasi tari legong
Tari yang berasal dari bali. Tari ini mengalami perubahan dari aslinya yaitu pada fungsi dan tempat pementasan. Dahulu fungsi tari untuk upacara bergeser ke hiburan. Tempat pementasan yang digunakan dulu berbentuk memanjang sedangkan sekarang stage melebar.

sejarah dan perkembangan tari

sejarah perkembangan tari
1. tari zaman prasejarah / zaman primitif

Zaman primitif adalah zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Zaman primitif ini berkisar anatara tahun 20.000 SM – 400 M.Pada zaman masyarakat primitive ada 2 zaman yaitu zaman batu dan zaman logam. Pada zaman batu kemungkinan tari – tarian hanya diiringi dengan sorak – sorai serta tepukan tangan. Sedangkan pada zaman logam sudah terdapat peninggalan instrument music yang ada sangkut pautnya dengan tari yaitu nekara atau kendang yang dibuat perunggu. Diantara lukisan – lukisan yang menghias nekara itu ada lukisan yang menggambarkan penari yang pada kepalanya dihias bulu – bulu burung dan daun – daunan. 
 seni muncul dari ungkapan perasaan ekspresi manusia atas suatu suasana tertentu. lonjakan kegembiraan seseorang saat memperoleh kesenangan akan membentuk gerakan ekspresif , lompatan manusia purba ketika berburu binatang juga terjadi secara spontan. gerakan - gerakan inilah yang kemudian mengkristal dan disusun dalam bentuk tarian. dari berbagai peristiwa sehari - hari kemudian terlahir bentuk - bentuk rangkaian gerak yang diwujudkan dalam bentuk upacra ritual masyarakat purba. dengan diiringi pukulan - pukulan genderang dan sejenisnya, kelompok masyarakat purba bergerak - gerak mengelilingi api unggun yang menyala sambil melantunkan mantra - mantra dan nyanyian - nyanyian persembahan bagi nenek moyang mereka. inilah cikal bakal tumbuhnya tari. 
 Tari primitif merupakan tari yang berkembang di daerah yang menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini lebih menekankan tari yang memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya merupakan wujud kehendak berupa pernyataan maksud dilaksanakan dan permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari pada zaman primitif adalah kesederhanaan kostum, gerak dan iringan menjadi lebih dominan bertujuan untuk kehendak tertentu sehungga ungkapan ekspresi yang dilakukan berhubungan dengan permintaan yang diinginkan. ciri – ciri tari primitif antara lain :
1. gerak dan iringan sangat sederhana berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara / gerak – gerak saja yang dilakukan
2. gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya menirukan gerak binatang karena berburu, proses inisiasi, kelahiran, perkawinan, panen.
3. instrumen sangat sederhana terdiri dari tifa, kendang, / intrumen yang hanya dipukul secara tetap bahkan tanpa memperhatikan dinamika
4. tata rias sederhana bahkan bisa berakulturasi dengan alam sekitar.
5. tari bersifat sakral karena untuk upacara keagamaan.
6. tarian primitif tumbuh dan berkembang pada masyarakat sejak zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Kehidupan masyarakat masih bergerombol, berpindah – pindah dan bercocok tanam.
7. tarian primitif dasar geraknya adalah maksud dan kehendak hati dan pernyataan kolektif.
8. atribut pakaian menggunakan bulu – buluan dan daun – daunan
9. formasi pada tarian primitif biasanya berbentuk lingkaran karena menggambar kekuatan.
10. tarian ini berkembang pada masyarakat yang menganutpola tradisi primitif / purba dimana berhubungan dengan pemujaan nenk moyang dan penyembahan leluhur. Contoh tari primitif tari bailita dan tari dayang modan.


2. Tari zaman feodal / penjajahan ( 400 M – 1945)
Zaman feodal / zaman penjajahan berkisar antara tahun 400 M – 1945. Jenis Tari zaman feodal ini ditandai dengan bermunculan para pakar tari yang memberikan macam – macam definisi. Tokoh – tokoh tersebut antara lain curt sach, soedarsono, corry hamstrong, la mery dan lain sebagainya. Pada zaman ini tari memiliki berbagai fungsi antara lain tari upacara, tari hiburan, tari pertunjukan. Tari yang berfungsi sebagai upacara ritual dan yang berfungsi sebagai hiburan pribadi sebagian tidak tercakup karena tari ritual pada umumnya lebih mementingkan tujuan dari pada bentuk penyajiannya, sedangkan tari hiburan lebih mementingkan keikutsertaan penari dalam tari itu dari pada kenikmatan untuk menontonnya.
Pada zaman feodal ini tari di Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan yang datang dari luar khususnya India. Selanjutnya muncul Islam melalui kerajaan – kerajaan di Indonesia saat itu, serta pengaruh perluasan wilayah bangsa barat yang kemudian membawa situasi tari di Indonesia lebih modern. Perkembangan tari zaman feodal dianggap baik karena pengaruh agama hindu, seni tari merupakan bagian yang penting dalam upacara keagamaan yang salah satu buktinya yaitu terdapat gambar atau relief candi yang menggambarkan para penari sedang menari diiringi beberapa instrumen musik. Pada zaman Indonesia Hindu lahir tari istana sebagai seni yang memiliki nilai artistik yang tinggi antara lain golek, gambyong. Dengan masuknya pengaruh budaya hindu lahirb wayang wong, sapta bedaya, wayang topeng, sri kepi, klana topeng dan lain sebagainya.
Zaman feodal juga banyak dipengaruhi oleh pengaruh agama Islam. Pengaruh agama Islam yang membawa seni tari lebih berkembang karena digunakan sebagai media penyebaran agama Islam terutama di kerajaan Mataram, Kesultanan Cirebon dan Kerajaan Demak. Pada zaman ini juga muncul beberapa topeng antara lain panji kasatriyan, candra kirana, handoyo, raton, klano, denowo, tembem, pentul dan lain sebagainya. Setelah zaman invasi (perluasan wilayah) bangsa Barat, seni tari lebih berkembang hal ini terbukti dengan banyaknya tari yang diciptakan oleh penata tari dan bangsawan antara lain tari bedhaya, Srimpi, beksan, wireng, dan drama tari (sendratari). Pada zaman feodal / penjajahan juga banyak muncul tari yang bertemakan kepahlawanan / heroik antara lain tari pejuang, bandayuda, prawiroguna, keprajuritan dan lain sebagainya.
3. Tari zaman modern ( zaman setelah indonesia merdekan sampai sekarang)
Jenis tari zaman modern ini ditandai dengan munculnya koreografer – koreografer individu yang menciptakan karya – karya baru, lebih sebagai ekspresi diri dari pada ekspresi komunal. Gagasan koreografer individual sebagai sebuah aspek penting dari dampak kebudayaan barat. Tokoh – tokoh tari modern antara lain isadora Duncan, Martha Graham, doris Humphrey, Mary Wigman dan lain sebagainya. Tokoh tari modern dari Indonesia salah satunya adalah Sardono W Kusumodan Sal Murgiyanto. Karya tari yang muncul pada zaman modern ini antara lain Dongeng dari Dirah, Meta Ekologi, Hutan yang Merintih. Di Indonesia pada masa setelah merdeka juga muncul tari yang bernuansa tradisional garapan baru yaitu tari Karno Tanding, Tari Retno Ngayuda, Tari Retno Tinanding, Tari Menak Koncar dan lain sebagainya