Selasa, 07 Agustus 2012

fungsi dan peranan tari


FUNGSI DAN PERANAN TARI
Beberapa fungsi dan peran seni tari sebagai berikut :
1.        Tari sebagai sarana upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Ciri – ciri tari untuk upacara antara lain :
v diselenggarakan pada tempat dan waktu tertentu, 
v bersifat sacral dan magis,
v ada sesaji,
v dilaksanakan di tempat terbuka dan massal,
v hidup dan berkembang dalam tradisi yang kuat sebagai sarana untuk persembahan,
v sebagai sarana memuja dewa,
v bersifat kebersamaan dan berulang ulang,
v yang datang dianggap peserta upacara bukan penonton ,
v ditarikan oleh penari yang terpilih dan dianggap suci,
v gerak tari imitatif, meniru gerak - gerik alam sekitar,
v ungkapan gerak mirip ekspresi kehendak jiwa penarinya.

2.        Tari sebagai sarana hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi. Tarian ini untuk konsumsi public. Dalam penyajiannya terkait dengan berbagai kepentingan terutama dalam kaitannya dengan hiburan, amal bahkan untuk memenuhi kepentingan public dalam rangka hiburan saja. Cirri – cirri tari hiburan
v  mudah melibatkan peserta
v  pakaiannya bebas
v  relative mudah dipelajari
v  mood yang bergembira ria
v  unsure gerak gembira dan bebas
contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung (banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra), tari sekar putrid, ratu graheni
3.        Tari sebagai sarana pergaulan
Dalam hal ini tari memiliki fungsi pergaulan antara sesame manusia . contoh tari ketuk tilu, jaipongan, maengket ( Sulawesi) tari tujuah lompat (Maluku)
4.        Tari sebagai penyalur terapi
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Pada masyarakat daerah timur jenis tarian ini menjadi pantangan karena adanya rasa tidak sampai hati.
5.        Tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai – nilai keindahan dan keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan seseorang
6.        Tari sebagai pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas. Cirri – cirri tari pertunjukkan
v pola garapannya merupakan penyajian yang khusus untuk dipertunjukkan
v adanya factor imajinatif / kreativitas
v adanya ide yang mengandung dan mengarah kepada konteks pementasan yang  professional
v kadang kala pementasannya menghendaki penonton tertentu dengan harapan adanya evaluasi apresiatif yang dijalankan dengan undangan atau karcis
v lokasi pementasan di tempat yang khusus atau teater baik tempat itu berupa gedung pertunjukkan tradisional, modern, panggung terbuka, ataupun panggung tertutup.
v Contoh tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong ( surakarta)
7.        Tari sebagai media katarsis
Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas penghayatan seni. Oleh karena itu, biasanya jtari ini dilakukan oleh seniman yang hakiki. Namun seorang guru pun bisa melakukannya asal dia mau berlatih dengan kesungguhan, konsentrasi yang penuh, berani dan memiliki kekayaan imajinasi.
Selain memiliki beberapa fungsi tersebut, seni tari juga memiliki peranan yang sama seperti seni – seni lainnya, yaitu tari sebagai media ekspresi, komunikasi, berpikir kreatif dan mengembangkan bakat.

Senin, 06 Agustus 2012

tari berdasarkan bentuk penyajian


TARI BERDASARKAN BENTUK PENYAJIAN
Berdasarkan bentuk penyajiannya, jenis tari dibagi menjadi 4 macam yaitu tari tunggal, tari berpasangan, tari missal dan drama tari.
A tari tunggal
Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan mutlak oleh seorang penari. Hal ini berarti bahwa si penari harus mempunyai kemampuan, trampil dalam olah gerak, peka terhadap irama gendhing, dapat mengekspresikan tari yang dibawakan, baik koreografinya maupun karakter tari dengan penuh percaya diri, serta dapat mengolah / mengisi ruang pentas. Sebagai persiapan dalam belajar tari tunggal perlu diperhatikan beberapa hal sebagai bekal yaitu sebagai berikut :
v  Penguasaan ragam gerak sesuai koreografi
v  Penguasaan irama seiring jiwa / karakter tari
v  Penguasaan ruang pentas
v  Rasa percaya diri
Contoh tari putrid tunggal anatara lain Manipuri, golek, gambyong, batik, bondan
Contoh tari putra alus tunggal antara lain gunungsari, menak koncar, pamungkas
Contoh tari putra gagah tunggal antara lain cantrik, kelinci, topeng klana, gatotkaca, kuda – kuda



B. tari berpasangan
Tari berpasangan adalah tari yang dibawakan oleh dua orang penari yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Pada tari berpasangan ini diperlukan keterlatihan gerak dengan partner / lawan main / pasangannya waktu tampil untuk mewujudkan keserasian dan keharmonisan. Dalam seni tradisi tari berpasangan dibedakan menjadi dua
1)      Jenis wireng
Beksan wireng berasal dari kata wira(perwira) dan aeng yaitu prajurit yang unggul yang aeng yang linuwih. Tari ini menggambarkan ketangkasan dalam latihan perang dengan menggunakan senjata / alat perang. Ciri – ciri tari wireng adalah ditarikan oleh 2 orang baik putra maupun putri, bentuk tarinya sama, pakaiannya sama, tidak mengambil suatu cerita, tidak menggunakan ontowecono (dialog), tidak ada yang kalah / menang, perangnya tanding, gending satu / dua artinya ladrang dteruskan ketawang.
Contoh bogis kembar, bandoyudo

2)      Jenis pethilan
 Tari yang mengambil cerita pewayangan. Ciri – cirinya adalah tarinya boleh sama boleh tidak, pakaiannya tidak sama kecuali lakon kembar, menggunakan ontowecono (dialog), memetik cerita / lakon, ada yang kalah / menang / mati, perang menggunakan gendhing srepeg, sampak, dan gangsaran.
Contoh srikandhi mustakaweni, adaninggar kelasworo, srikandhi cakil, srikandhi burisrawa, karonsih, handaka bugis, anilo prahasto, gatotkaca antorejo, anoman cakil, anoman wilkataksini

C.     Tari kelompok
Tari kelompok adalah tari yang disajikan oleh sekelompok penari yang tidak berpasangan. Jumlah penari bisa 3,4,5 atau lebih

D.    Tari massal
Tari massal adalah tarian yang dimainkan oleh banyak penari. Penyajiannya memerlukan tempat yang luas seperti lapangan , aula dan lain sebagainya.
Tari yang banyak melibatkan penari dibedakan menjadi 2 yaitu
1)      Tari kelompok non cerita artinya tari dengan bentuk koreografi. Susunan gerak tari kelompok yang bertemakan ( nondramatik)
Contoh tari tunggal gambyong, jaranan, tayub, tari dolanan anak
2)      Tari kelompok yang menggunakan cerita ( dramatic) dapat berwujud fragmen atau cerita singkat. Contohnya tari pejuang, sendratari jaka tarub, langendriyan menakjinggo leno

Minggu, 05 Agustus 2012

tari berdasarkan orientasi artistik


TARI BERDASARKAN ORIENTASI ARTISTIK
Tari berdasarkan orientasi artistic lebih menekankan kepada bentuk tari yang menonjolkan penggarapan seni atau estetis secara fulgar. Tarian jenis ini menjadi milik rakyat, istana dan primitive. Jenis – jenis tarian tersebut antara lain tari balet, dan musical dance.  Jenis tari ini terdiri atas tarian yang dipentaskan secara kolosal. Biasanya merupakan bentuk pertunjukkan tari yang dipentaskan berbentuk kebersamaan antara penari dan masyarakat urban yang bergabung di dalamnya.