APRESIASI SENI BUDAYA NUSANTARA
A.
Mengapresiasi
Karya Seni Budaya Nusantara
Semua manusia harus menghargai hasil karya seni ciptaan seniman.
Menghargainya dengan cara mengapresiasinya. Lalu tahukah kalian apa itu
apresiasi seni budaya serta bagaimana metode dan langkah-langkah dalam
apresiasi seni budaya? Jika ingin tahu lebih mendalam simak pemaparan materi
berikut.
1.
Pengertian
Apresiasi
Langkah awal untuk memahami apresisasi seni adalah
mengetahui definisinya. Dari segi etimologisnya, apresiasi jika dalam bahasa
Latin adalah appretiatus berarti
penilaian/penghargaan. Jika dalam bahasa Inggris, appreciate berarti menentukan atau menunjukkan nilai, atau menilai,
melihat bobot karya. Apresiasi seni adalah suatu proses penghayatan suatu karya
seni yang dihormati dan penghargaan pada karya seni itu sendiri serta
penghargaan pada pembuatnya.
2.
Cara
Apresiasi Seni
Saat kita akan mengapresiasi karya seni, secara garis
besar ada dua cara, yaitu sebagai berikut.
a.
Memakai
Ukuran Subyektif
Maksudnya mengapresiasi dengan ukuran subyektif yaitu
menilai bagus tidaknya berdasarkan pertimbangan sendiri. Jadi sesuai penilaian
sendiri karya tersebut sangat bagus atau indah karena sesuai sudut pandang
sendiri, apakah benda seni itu amat menyenangkan atau sebaliknya.
b.
Memakai
Ukuran Objektif
Mengapresiasi memakai ukuran objektif di sini maksudnya
adalah
bagus
tidaknya karya seninatas dasar ukuran kenyataan dan objek dari karya seni itu
sendiri. Jadi tidak kita lebih-lebihkan atau dikurangi. Bila karyanya secara
objektif bagus, kita katakan bagus. Begitu juga sebaliknya, jika kurang bagus
dikatakan kurang bagus.
3.
Pendekatan
Apresiasi Seni
Pada saat mengapresiasi seni terdapat beberapa pendekatan
untuk semakin memahami dalam mengapresiasinya. Pendekatan tersebut diantaranya
sebagai berikut.
a.
Pendekatan
Aplikatif
Mengapresiasi
karya seni dengan pendekatan aplikatif ditumbuhkan dengan merasakan berbagai
pertimbangan teknik yang digunakan oleh seniman dalam proses berkarya. Biasanya
keunikan dari teknik atau bahan bisa menumbuhkan gagasan yang unik bagi seorang
seniman dalam berkarya seni.
b.
Pendekatan
Kesejarahan
Apresiasi
melalui pendekatan ini dapat dicapai dengan cara memahami dari sejarah
perkembangan seni. Apresiasi dengan cara ini tidak cukup hanya dengan mengunjungi
museum seni, dalam pendekatan kesejarahan ini memerlukan kemauan untuk
mengetahui lebih jauh tentang karya-karya seni yang kita lihat.
4.
Tingkatan
dalam Apresiasi Seni
Adapun dalam
apresiasi seni, baik seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater, ada
tiga tingkatan kegiatan apresiasi, yaitu sebagai berikut.
a.
Apresiasi
Simpatik
Apresiasi
simpatik yaitu berusaha untuk merasakan tingkat keindahan suatu karya seni
menurut hasil pengamatan (kasat mata), ditunjukkan dengan ungkapan seperti suka
atau tidak suka.
b.
Apresiasi
Empatik/Estetik
Apresiasi
simpatik yaitu berusaha merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat
dalam suatu karya seni ditunjukkan dengan perasaan kagum atu terharu.
c.
Apresiasi
Kritis
Maksudnya
apresiasi kritis, yaitu cara mengapresiasi yang disertai analisis terhadap
suatu karya. Jadi perlu mengapresiasi dengan mempertimbangkan gagasan, teknik,
unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa. Jadi, cara
mengapresiasinya secara detail dan kritis.
B. Mengapresiasi Seni Rupa Nusantara
Pembahasan materi mengenai apresiasi
seni yang paling awal, yaitu mengapresiasi seni rupa Nusantara. Berikut
disajikan cara mengapresiasi karya seni rupa yang ada di Nusantara.
1. Aspek-Aspek Penilaian dalam Apresiasi Karya
Seni Rupa
Untuk mengapresiasi karya seni rupa ada beberapa aspek yang dijadikan
ukuran atau kriteria sebuah penilaian, diantaranya sebagai berikut.
a. Aspek ide atau gagasan.
b. Aspek penguasaan teknis.
c. Aspek penguasaan bahan.
d. Aspek kegunaan.
e. Aspek wujud.
f. Aspek gaya atau corak.
g. Aspek kreativitas.
h. Aspek tempat.
2. Apresiasi terhadap Karya Seni Rupa
Murni
Kali ini kita akan mengapresiasi karya
seni rupa murni. Karya seni rupa murni itu adalah karya seni rupa yang hanya
dinikmati keindahannya saja. Karya tersebut hasil imajinasi seniman dan
diwujudkan dalam karya seni rupa murni. Berikut disajikan bentuk apresiasi
terhadap karya seni rupa murni.
a. Apresiasi terhadap Karya Lukisan
Lukisan tercipta dengan cara memulaskan cat dengan alat kuas lukis,
pisau palet atau peralatan lain, pada kanvas. Biasanya para pelukis memiliki
gaya dan teknik melukis sendiri-sendiri, begitu pula objek dan makna simbolis
yang dituangkan dalam lukisannya juga berbeda. Misalnya pada lukisan karya
Affandi. Kita pilih Affandi sebagai contoh pelukis yang karyanya akan kita
apresiasikan Pelukis terkenal,yaitu Affandi mempunyai lambang kusus untuk
lukisannya Karya Affandi bergambar matahari bermakna sumber penghidupan.
Lukisannaya berbentuk tangan bermakna
aku bekerja dengan tanganku bukan pikiranku. sedangkan lukisannya berupa kaki
maknanya yaitu aku berjalan maju dengan kakiku.Keunikan pelukis Affandi ini
karena teknik melukisnya unik, pelukis
Affandi melukis tidak menggunakan kuas.
B.
Apresiasi Terhadap Karya Patung
Patung sebagai benda karya seni rupa 3D
karya sudah diakui secara khusus sebagai suatu karya seni oleh masyarakat
luas. Orang yang menciptakan karya seni
patung disebut pematung. Patung dapat dibuat dari bahan seperti tanah liat,
kayu, batu, tembaga, dan baja.
Mengenai teknik pembuatannya karya seni
patung, ada yang dikerjakan dengan tatah, dipahat, dicor, dulas, atau cukup
dibentuk dengan tangan. Karya seni patung biasanya ada yang bentuknya sederhana
dan mudah dimengerti. Tetapi ada beberapa bentuk patung yang aneh dan sulit
dimengerti maksud atau maknanya.
3. Apresiasi Upaya Seni Rupa Terapan
Karya seni rupa terapan merupakan karya
seni yang memiliki fungsi, dan nilai keindahan. Jafi selain indah juga memiliki
fungsi pakai, digumakan untuk kebutuhan hidup manusia sehari hari.
a. Fungsi
1)
Rumah sebagai salah satu karya seni rupa
sebagai tempat tinggal, dalam membuatnya seorang arsitek merancang secara
kokoh. Jadi berdasarkan kesesuaian fungsinya dari masa ke masa rumah tidak
mengalami perubahan, fungsi yaitu
sebagai tempat tinggal.
2)
jambangan bunga merupakan karya seni
rupa fungsinya untuk menaruh bunga, tetapi dalam perkembangannya juga dipajang
sebagai hiasan dalam lemari berkaca bening. Jadi berdasarkan kesesuaian
fungsinya jambangan bunga telah mengalami perubahan fungsi sebagai hiasan.
3)
tempanyan tempayan sebagai karya seni
rupa terbuat dari gerabah. Dimana pada awalnya berfungsi sebagai tempat air,
kemudian berubah fungsi menjadi benda hiasan ( elemen estetis ) pada sebuah
taman. Jadi berdasarkan kesesuaian fungsinya,
tempayan dan gerabah telah memgalami perubahan fungsi.
b.
Keindahan
Berikut
disajikan beberapa bentuk mengapresiasi karya seni rupa terapan dari segi
keindahan.
1) keartistikkan/keindahan desain lemari sangat
penting serta diutamakan. Desain lemari menekankan selain fungsinya juga
ditekankan keindahannya, dimasa kegunaannya sebagai wadah/tempat pakaian. Segi
keindahannya dari ukiran tersebut membuat banyak orang membelinya.
2) meja dan kursi didesain/dirancang dengan
bentuk yang indah dan bernilai seni tinggi.
3) pakaian adat dirancang sejak jaman dahulu
selalu mengedepankan nilai dan unsur-unsur seni rupa. Tujuannya agar pemakai
busana yang dibuatnya dapat terlihat lebih menarik. Pakaian adat dibuat sebagai
busana dengan memiliki unsur Keindahan
C.
Mengapresiasi Seni Musik Nusantara
Setelah
mengapresiasi karya seni rupa, selanjutnya kita akan mengapresiasi karya musik
Nusantara.
1.
Apresiasi Alat Musik Nusantara
Mengapresiasi alat musik Nusantara akan
membuat kita semakin berwawasan luas dalam bidang seni musik. Apresiasi dalam
seni musik bisa diwujudkan dengan memahami jenis alat musik berdasarkan
klasifikasi alat musik tersebut, diantaranya sebagai berikut.
a.
Idiophone
Idiophone
merupakan kelompok alat musik yang menghasilkan bunyi pada bagian badan alat
musik. Contohnya triangle,cabaza,dan marakas.
b.
Aerophone
Aerophone
merupakan kelompok alat musik yang bunyinya berasal dari udara yang ditiupkan
pada alat musik. Contohnya recorder,seruling,dansaxsophone.
c.
Membranophone
Membranophone
merupakan kelompok alat musik yang sumber bunyinya berasal dari kulit atau
selaput tipis yang ditegaangkan. Contohnya gendang, conga,dan drum.
d.
Chordophone
Chordophone
adalah kelomook alat musik yang sumber bunyinya berasal dari senar (dawai) yang
ditegangkan. Contohnya piano, gitar,dan mandolin.
e.
Electrophone
Electrophone
merupakan jenis alat musik hanya bisa berbunyi atau bersuara dengan bantuan
dari adanya daya listrik. Contohnya keyboard.
2.
Mengapresiasi Nada-Nada Musik Nusantara
a.
Sistem Nada Diatonik
Sistem
nada diatonik ini dipakai pada musik-musik yang berkembang di Nusantara.
Penciptanya sistem nada ini adalah orang Yunani,yaituTerpander dengan nada
semula berjumlah 4 nada dan selanjutnya oleh Polynertus dikembangkan menjadi
sistem 7 nada.
Tangga
nada Diatonik yang dipakai dalam musik ditanah air memiliki jarak nada satu dan
setegah.Nada dalam tangga nada diatonik,awalnya hanya memiliki 4 nada yang
disebut dengan Tetrachord,awalnya nada-nada ini dimainkan pada instrumen Lyra.
Sistem nada diatonik ini ada yang mayor dan minor,bagi susunan nada mayor dan
minor tersebut jarak nadanya ditunjukan gambar berikut.
b.
Sistem Nada Pentatonik (Musik Indonesia Asli)
Musik
yang dipakai dalam alat musik tradisonal nusantara memiliki sistem nada
petatonik. Di dalam musik tradisional istilah notasi,disebut dengan titi laras
nada pentatonik sangat penting dapat praktis,serta dapat dipelajari dari
generasi ke generasi.
1)
Notasi Pentatonik
Perlu
diketahui bahwa titi laras dalam musik gamelan Jawa adalah notasi pentatonik
jadi hanya memiliki 5 buah nada. Notasi dalam musik gamelan diciptakan Raden
Ngabeni Jaya Sudirga atau Wreksodiningrat tahun penciptaanya yaitu tahun 1910.
Kemudian dalam perkembanganyaWreksodiningrat mempunyai inspirasi dan diwujudkan
dengan memberi angka pada bilah saron karena untuk pelajaran menabuh gamelan
dan memindahkan notosa rante agar mudah dibaca pada tahun 1890.
2.)LARAS
tangga
nada itu sebutan untuk lagu diatonik pada lagu modern.dalam musik tradisional
tangga nada itu disebut laras atau titi laras.laras dalam musik tradisional
nusantara ada 2 macam yaitu:
A.Laras
Slendro
Memiliki sifat bisa menciptakan suasana
yang bersifat riang,gembira dan terasa lebih ramai. Musik tradisional cocok
memakai Laras ini untuk adegan perang perkelahian atau baris diiringi gending
Laras Slendro. Laras Slendro juga bisa memberikan kesan sendu sedih romantis
jika gendingnya memakai Laras Slendro Miring nada miring maksudnya para pemain
para pemain karawitan dengan secara sengaja tidak tepat memainkan nada pada
nada nadanya. Sehingga untuk tarian yang unik atau teater yang bernuansa rindu
percintaan kangen sedih sendu kematian merana memakai gending berlaras Slendro
Miring.
B.Laras
Pelog
Laras pelog dalam gending sifatnya
memberikan kesan gagah Agung keramat dan sakral khususnya pada permainan
gending yang menggunakan Laras pelog 6. Oleh karena itu bertemakan peristiwa
menegangkan adegan masuknya seorang raja ke adegan marah adegan menyakitkan dan
dendam diiringi gending gending Laras pelog.
3. Apresiasi permainan alat musik tradisional.
Sebagai langkah mencintai dan mengapresiasi
musik nusantara diwujudkan dengan memahami cara memainkan alat musik tradisional.
1. memainkan alat musik gamelan atau
Gangsa itu ada dua yaitu gamelan pelog dan Gamelan berlaras Slendro perangkat
gamelan ada beberapa macam diantaranya
B.)
Cara memainkan piano dan keyboard.
cara
memainkan not piano dan keyboard dan bersama namun Perbedaannya terletak pada
keyboard dibantu peralatan canggih dan dibuat dengan berbagai macam efek perlu
dipahami bahwa jika ingin memainkan piano dan Keyboard harus mengetahui tentang
akar juga notnya supaya lebih mudah memahami memainkan piano dan keyboard
disajikan beberapa akor Piano dan keyboard.
~
akor mayor
Mayor C,D,E,F,G,A
~akor
minor
Minor
C,D,E,F,G,A
C.)
Praktik menyanyikan lagu dengan gitar serta piano dan keyboard.
supaya dapat menyanyikan lagu dengan gitar dan
piano atau keyboard bisa memakai partitur.
3.Apresiasi
Permainan Musik Nusantara
Memberikan
penghargaan atau apresiasi seni musik dapat diwujudkan dengan memahami cara
memainkan alat musik Nusantara.
Apresiasi
Permainan Alat Musik Nusantara
Sebagai
langkah mencintai dan mengapresiasi musik Nusantara diwujudkan dengan memahami
cara memainkan alat musik tradisional.
1.Memainkan
Alat Musik Gamelan
Gamelan
atau gongso itu ada dua yaitu gamelan pelog dan gamelan yang berlaras slendro.
Seperangkat gamelan ada beberapa banyak macam,diantaranya sebagai berikut
Perangkat-perangkat
gamelan
Bilahan,terdiri
dari gambang,gender,saron,danslenthem.
Pencco,terdiri
dari gong,kempul,kethok,kenong,danBonang.h
Kebuka,terdiri
dari kendang
Sebulan,terdiri
dari seruling
Dawai,terdiri
dadi rebab dan siter
Memainkan
Musik Gamelan
Untuk memainkan musik gamelan dalam
karawitan,harus memakai partitur musik tradisional. Berikut disajikan partitur
untuk bisa memainkan musik tradisional dalam karawitan.
2)
Memainkan Angklung
Angklung
sebagai alat musik dari bambu sudah terkenal sampai mancanegara.Alat musik
angklung mulai popular tepatnya tahun 1938 saat tokoh Garut yaitu Daeng
Soetigma mulai memperkenalkan alat musik tersebut keseluruhan Indonesia dan
luar negeri. Daeng Soetigma adalah tokoh yang mengembangkan angklung yang
memakai sistem tangga nada diatonis yang disebut angklung Indonesia.
Laras
Angklung
Untuk
Laras slendro
Susunan
nadanya yaitu do,re,mi,sol,la,do,sedangkan Laras pelog dipakai susunan nada
do,mi,fa,sol,si,do.
Laras
Diatonis,memiliki tujuh yaitu nada,do,re,mi,fa,so,la,si
Macam-macam
Angklung
Angklung
modern (pengembang Daeng Soetigma) menggunakan nada diatonis atau yang disebut
juga angklung Indonesia.
Angklung
tradisi Sunda (Pengembang UdjoNgalagena) murid Pak Daeng,angklung ini belaras
slendro pelog.
b.
Apresiasi Permainan Alat Musik Nontradisional Nusantara
Kali ini sebagai langkah apresiasi dan
menghargai alat musik Nusantara bisa di buktikan dengan mempelajari cara
memainkan alat musik nontradisional berikut.
1.)
Cara memainkan Alat Musik Gitr
Jika
ingin bisa memainkan gitar, langkah awalnya pahamilah hal-hal berikut.
a.)
Nada senar gitar Kalian hendaknya, mengetahui nada pada setiap senar gitar.
Terdapat banyak sekali nada pada senar gitarnya.
b.)
Akor atau Kunci Gitar
Ada
dua cara memetik gitar, yakni menggunakan jari dan menggunakan alat bantu petik
yang disebut pick atau klaber. Selanjutnya disajikan akord atau kunci gitar
yang bisa dimainkan dengan di genjreng atau dimainkan secara bersamaan.
Berikut
akan disajikan beberapa akor-akor gitar disertai dengan cara memainkannya yang
benar sesuai kaidah bermain gitar standar internasional.
2.)
Memainkan Alat Musik Piano dan Keyboard
Piano
adalah sebuah alat musik klasik yang dimainkan jari-jemari tangan. Sedangkan
keyboard adalah sebuah alat musik yang diciptakan di zaman modern, yang
dimainkan seperti piano. Hanya saja keyboard bisa memainkan beragam suara,
seperti terompet, suling, gitar, biola, sampai perkusi. Dengan keyboard, kita
juga bisa bermain layaknya sebuah band.
a.)
Sistem Penjarian
Kode
penjarian pada pembelajaran piano dan keyboard dapat dilihat pada gambar di
samping.
Keterangan:
(kode jari berlaku untuk jari tangan kanan maupun kiri)
(1)
kode angka 1 untuk ibu jari
(2)
kode angka 2 untuk telunjuk
(3)
kode angka 3 untuk jari tengah
(4)
kode angka 4 untuk jari manis
(5)
kode angka 5 untuk jari kelingking
b.)
Cara memainkan piano dan keyboard
Pada
dasarnya cara memainkan not piano dan keyboard hampir sama namun perbedaannya
terletak pada keyboard dibantu peralatan canggih dan dibuat dengan berbagai
macam efek. Perlu dipahami bahwa jika ingin memainkan piano dan keyboard harus
mengetahui tentang akord juga notnya.
D. Mengapreasi
Seni Tari Nusantara
1.
Mengapresiasi Seni Tari
Apreasi Tari merupakan suatu aktivitas
seseorang dalam usahanya untuk memahami maksud-maksud yang terkandung dalam
suatu karya seni. Apresiasi seni Tari bisa dikatakan berhasil atau sukses,
apabila suatu karya seni tari tersebut komunikatif serta mudah dipahami oleh
pihak apresiator atau pengamat atau penikmat nya. Bagi kalian yang berkeinginan
untuk dapat mengapresiasi karya tari tentune harus lebih banyak melihat
pertunjukan karya seni tari. Perbanyak melakukan pengamatan pada penampilan
tari supaya dapat menemukan keunikan, kekhasan, serta maknanya.
2. Apresiasi Keunikan Gerak Tari
Nusantara
Sebagai langkah apresiasi seni tari Nusantara bisa diwujudkan dengan
memahami keunikan gerak tari Nusantara. Dimana tarian yang ada di Nusantara
pada umumnya mempunyai keunikan-keunikan dari gerak kaki, leher, kepala,
tangan, sampai pada pandangan mata.
a. Keunikan
Gerak Kaki
Jika diamati gerakan kaki pada seni tari
dari berbagai daerah berbeda-beda. Pada tari daerah Kalimantan kebanyakan
memakai gerakan kaki dengan langkah-langkah lincah. Di pulau Jawa, tarinya
memakai gerakan kaki lebih pelan dan halus, jika berjalan tumit diangkat
(jungkit).
b. Gerakan
Leher dan kepala
Gerakan leher tarian di seluruh Nusantara pun berbeda-beda antara daerah
satu dengan daerah lainnya, jika pada tari Jawa memakai gerakan leher dan
kepala yang membentuk angka delapan. Sedangkan di daerah Sunda memakai gerak
leher dan kepala maju mundur yang sejajar. Berbeda lagi dengan tarian di pulau
Bali yaitu hanya dengan menundukan kepala sejenak. Bagi wilayah Sumatera,
Sulawesi, dan Kalimantan tariannya jarang bahkan tidak pernah memakai beberapa
variasi gerakan leher dan kepala.
c. Gerakan
Mata
Di dalam taribBali sangat sering menggunakan variasi gerakan matanya.
Pada tarian Bali, pandangan mata dilakukan tanpa menoleh, mata itu melirik
dengan seolah-olah melihat ujung alis atau mengerling. Berbeda lagi dengan
tarian Jawa, aturan gerak mata itu sudah ditentukan, di mana khusus tari putri
jarak pandangan hanya 3 kali tinggi badan, sedangkan khusus bagi tari pria bisa
5 kali tinggi badan.
d. Gerak
Tangan
Pada tarian Nusantara gerakan tangan berbeda-beda. Misalnya di Jawa,
lengan pada tari Jawa putri tidak boleh diangkat terlalu tinggi, yaitu hanya
dibatasi maksimal 30 derajat, sedang bagi penari pria harus 60 derajat dan pria
gagah horizontal.
Berbeda lagi dengan tarian di Pulau Bali, para penari Bali selalu
mengangkat lengan secara horizontal, ada yang menyudut ada yang lurus.
Selanjutnya di wilayah Sulawesi gerakan tangannya menggunakan gerakan tangan
yang anggun penuh kelembutan. Sedangkan di daerah Kalimantan gerakan tangannya
memakai gerak horizontal yang membawa senjata diayun-ayunkan. Berbeda lagi
dengan tarian di Pulau Bali, para penari Bali selalu mengangkat wlengan secara
horizontal, ada yang menyudut ada yang lurus. Selanjutnya di wilayah Sulawesi
gerakan tangannya menggunakan gerakan tangan yang anggun penuh kelembutan.
Sedangkan didaerah Kalimantan gerakan tangannya memakai gerak horizontal yang
membawa senjata diayun-ayunkan.
3. Apresiasi musik pengiring Tari
Beberap bentuk iringan musik pada tarj tradisional sebagai berikut.
a. Musik sampek berfungsi untuk mengiringi tari yang
berkembang di daerah Kalimantan.
b. Musik gondang berfungsi untuk mengiringi tarian
Batak terutama Tor-Tor.
c. Musik gamelan Seperangkat gamelan berfungsi untuk
mengiringi tari Jawa, Bali, dan Sunda
d. Musik Talempong
berfungsi until mengiringi tari Minang.
e. Musik Gambus sering berfungsi until mengiringi
tari Melayu.
4. Apresiasi Penjiwaaan dalam menari
Penjiwaaan sangat penting bagi penari, kemampuaan penjiwaan ini
biasaanya hanya dimiliki seorang penariyang baik. Coba kalian lihat jika
koreografi yang indah tetapi dilihat jelek apabila penarinya tidak memiliki ketrampilan
teknis, tidak memiliki kepekaan misikal dan tidak dapat menjiwai tarianya.
Jadi penjiwaan tari itu dangat penting
sekali. Supaya dapat menjiwai dalam Tarian seorang penari memiliki beberapa
kemampuann dasar seperti berikut.
a. Memiliki
ketrampilab teknis gerak,di antaranya kemampuan menghapal urutan gerak,
kemampuan oleh tubuh, kemampuanmentaati gaya tari dan kelenturan.
b. Memiliki
kepekaan musikal, yaitu kepekaan dalam menyelaraskan ritme gerak tubuh dengan
ritme musiknya atau menyelaraskan ritme gerak dengan penari lainnya.
c. Kemampuan
menghayati dan mengekspresikan karakter peran dan karakter tari.
E. Apresiasi Seni Teater Nusantara
Bentuk
apresiasi dalam seni teater bisa ditunjukkan dengan langkah-langkah apresiasi
berikut:
1. Apresiasi
Naskah Teater
Naskah drama teater ditulis dan diperankan
pemain supaya lakon teater bisa berjalan dengan teratur. Selain itu, supaya
penonton bisa menikmati dengan enak ceritanya. Naskah lakon teater terdiri dari
beberapa hal berikut:
a. Tema
merupakan jantung cerita atau rumusan inti sari cerita yang dipakai sebagai
landasan ideal dalam menentukan arah tujuan cerita. Tema dalam teater harus
dirumuskan dengan jelas karena tema merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh
seorang penulis lakon.
b. Plot/Alur
merupakan alur dari jalannya peristiwa
dalam lakon teater yang terus bergulir dari awal hingga lakon tersebut selesai.
c. Penokohan
/perwatakan memiliki peranan yang sangat penting. Penokohan maksudnya sebagai
bentuk usaha untuk membuat perbedaan peran satu dengan peran yang lainnya.
d. Latar/Setting
sangat penting untuk melatari lakon. Latar/settinh terbagi menjadi 3 yaitu
sebagai berikut:
1) Latar
peristiwa adalah kejadian atau peristiwa yang melatari adegan itu terjadi dan
bisa juga yang melatari lakon itu terjadi. Latar peristiwa ini bisa sebagai
realita bisa juga fiktif yang menjadi imajinasi penulis lakon.
2) Latar
tempat adalah Tempat juga menjadi latar peristiwa lakon itu terjadi. Peristiwa
dalam lakon adalah peristiwa fiktif yang menjadi hasil rekaan penulis lakon.
3) Latar
waktu adalah Waktu yang menjadi latar
belakang peristiwa, adegan, dan babak itu terjadi. Latar waktu terkadang sudah
diberikan atau sudah diberi rambu-rambu oleh penulis lakon,tetapi banyak latar
waktu ini tidak diberikan oleh penulis lakon.
e. Sinopsis
Sinopsis
meeupakan ringkasan cerita, jadi sinopsis itu berisi gambaran cerita secara
global dari awal sampai akhir hendaknya dituliskan.Sinopsis dipakai sebagai
alat pemandu proses penulisan naskah sehingga.alur dan persoalan tidak
melebar.Jadi dengan memakai sinopsis penulisan lakon terarah serta tidak
mengada-ada.
2. Apresiasi
Lakon Teater
Mengapresiasi tipe-tipe lakon dalam teater Nusantara
a. Drama
Lakon dalam teater bisa disajikan dengan
berbentuk drama. Drama diartikan sebagai salah satu jenis lakon serius dan
berisi kisah kehidupan manusia yang memiliki konflik yang rumit dan penuh daya
emosi tetapi tidak mengangungkan sifat tragedi. Contoh lakon-lokon drama
teater,diantaranya sebagai berikut:
1)
Musuh masyarakat
2) Brand
3) Boneka mainan
4) Tiang - Tiang masyarakat
5) Hantu - hantu (Henrik ibsen)
B.TRGEDI
Tujuan pementasan teater dengan lakon
tragedi agar membuat para penonton mengalami pengalaman emosi melalui
identifikasi para tokoh dan untuk meguatkan kembali kepercayaan pada diri
sendiri sebagai bagian dari manusia. Pada lakon tragedi biasanya tokoh utama
dalam lakon tragedi diakhir cerita biasanya mengalami kesengsaraan dan kematian
tragis.
C.KOMEDI
Jenis lakon komedi bukan hanya sekedar
lawakan kosong tetapi bisa membukakan mata penonton kepada kenyataan kehidupan
sehari-hari yang lebih dalam. Tokoh yang diperankan dalam teater lakon komedi
pada umumnya adalah orang-orang yang lemah,tertindas,dan lugu sehingga bisa
ditertawakan dan dicemoohkan.
D.SATIR
Teater dengan lakon satir bisa digunakan
sebagai kritik terhadap seseorang atau masyarakat dengan cara yang sangat
cerdik.Lakon satir hampir sama dengan komedi tetapi ejekan dan sindiran dalam
satir lebih agresif dan terselubung. Sasaran dari lakon satir adalah orang , ide
, sebuah institusi/lembaga maupun masalah sosial yang menyimpang
E.MELODRAMA
Teater dengan lakon melodrama merupakan
jenis teater dengan lakonnya mengupas suka duka kehidupan dengan cara yang
menimbulkan rasa haru kepada penonton. Biasanya dalam melodrama pemerannya
mampu memerankan tokoh yang mendebarkan hati dan mengharukan perasaan penonton
yang melihatnya.
3.APRESIASI TEKNIK SENI PERAN TEATER
Semua seni pasti memiliki teknik
tersendiri , begitu juga dalam seni berteater. Supaya dapat menampilkan seni
peran yang baik diperlukan latihan yang tekun dan disiplin. Teknik latihan
tersebut meliputi olah tubuh , olah vokal , dan olah rasa
Olah Tubuh
Latihan olah tubuh dilakukan supaya
tercipta fleksibelitas gerak bagian tubuh. Pada saat berteater, latihan olah
tubuh ditujukan untuk mendukung kemampuan pemain dalam mewujudkan akting para
aktor yang baik.Latihan olah tubuh merupakan pembelajaran praktik melalui
pengolahan atau pelatihan agar tubuh setiap pemain teater memiliki stamina yang
kuat, kelenturan tubuh dan gaya refleks tubuh yang prima.
b. Olah Suara
Seorang pemain teater dituntut untuk
memiliki kemampuan mengolah suara dengan baik. Suara merupakan faktor penting
karena sebagai penyampai pesan kepada penonton. Penguasaan intonasi, diksi, dan
artikulasi setiap kata yang diucapkan harus jelas dan wajar sesuai dengan
tuntutan karakter tokoh yang diperankan. Seorang aktor perlu latihan olah suara
dengan tahapan-tahapan tertentu. Latihan olah suara dapat dilakukan dengan
mengucapkan kata vokal seperti a,i,u,e,o sesuai dengan bentuk mulut.
c. Olah Rasa
Teknik berakting pada dasarnya menampilkan
keindahan dan keterampilan seorang aktor dalam mewujudkan berbgai
pikiran,emosi, perasan,dan sosok peran yang sedang dimainkan sesuai dengan
karakter. Aktor harus memiliki kemampuan untuk menjadi seseorang yang bukan
dirinya sendiri. Hal tersebut bisa terjadi jika mampu berkonsentrasi mengolah rasa,
dan emosi. Seorang pemain teater perlu melatih konsentrasi, perasaan, dan emosi
dengan latihan olah rasa. Olah rasa adalah suatu proses latihan yang
menempatkan perasaan sebagai objek utama dari pengolahan/latihan. Latihan
dilakukan untuk mengali "potensi dalam" agar dapat diatur dan
dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran.