Selasa, 14 September 2010

komposisi tari

Unsure – unsure komposisi tari
Pada dasarnya sebuah tarian tidak hanya terdiri dari susunan gerak yang telah mengalami proses stilisasi atau distorsi atau penggarapan dari aspek tenaga, ruang dan waktu, namun juga terdapat unsure – unsure lain yang disusun sedemikian rupa hingga menjadi komposisi yang disebut dengan tari. Unsure – unsure itu adalah desain lantai, desain atas, desain music, desain dramatic, tema, tata rias / busana dan tata rambut, tata pentas, tata lampu, tata suara property, dan komposisi kelompok, penyusunan acarayang disebut dengan unsure – unsure komposisi tari.
Desain lantai atau floor design adalah garis yang dilalui penari di atas lantai atau garis di lantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Pola lantai ada 2 pola dasar yaitu pola lantai garis lurus dan pola lantai garis lengkung. Pola lantai garis lurus formasi yang dibuat membentuk garis lurus yaitu ke depan, belakang, samping, serong, huruf V, seitiga, segi empat, huruf T, atau zig zag. Pola lantai garis lengkung dapat dimodifikasi dengan model lengkung ke depan, samping, belakang, serong, melingkar, angka 8 dan lain sebagainya.
Design atas atau air design adalah design yang dibuat oleh anggota badan yang berada di atas lantai atau garis yang terlukis di udara. Macam – macam design atas yaitu datar, dalam, vertical, horizontal, kontras, murni, statis, lurus, lengkung, bersudut, spiral, tinggi, medium, rendah, terlukis, lanjutan, tetunda, simetris, asimetris.
Design musik adalah pola ritmik dalam sebuah tari pola ritmik dalam tari timbul karena gerakan tari yang sesuai dengan melodi, harmoni dan frase music.
Design dramatic adalah tahap – tahap emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari. Tahap – tahap ini perlu agar tarian menarik, dan tidak terkesan monoton. Tahapan ini penonton dapat merasakan perbedaan bagian awal, klimaks dan penurunan. Klimaks merupakan puncak kekuatan emosional dalam tari. Untuk mencapai klimaks dapat digunakan dengan cara memperceoat tempo, memperluas jangkauan gerak, menambah jumlah penari, menambah dinamika gerak atau justru berhenti sama sekali. Dua jenis desain dalam tari yaitu kerucut ganda dan desain kerucut tunggal.
Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya variasi – variasi di dalam tari tersebut. Variasi berupa penggunaan tenaga dalam gerak, tempo, tinggi rendah (level), pergantian posisi penari serta perubahan suasana. Dinamika tari memberikan kesan tarian menarik, tidak membosankan dan tidak terkesan monoton
Tema adalah Ide persoalan dalam tari. Sumber tema berasal dari Tuhan, manusia dan alam sekitar.
Tata Rias, tata rambut dan tata busana adalah rias wajah, tata rambut, tata busana yang dirancang dan dipakai khusus oleh penari untuk keperluan pementasan tari. Tata rias adalah seni menggunakan bahan kosmetika untuk mewujudkan wajah sesuai dengan peran yang dibawakan. Tata rias ada 2 yaitu rias tradisi dan non tradisi. Tata rias dalam pertunjukan tari ada 3 yaitu rias wajah kolektif yang berfungsi untuk memperbaiki bagian – bagian yang kurang sempurna, rias wajah karakter yang berfungsi memperjelas karakter tokoh, dan rias wajah fantasi yang bertujuan untuk mewujudkan angan – angan / imajinasi. Fungsi tata rias ada 2 yaitu:
a. Fungsi pokok yaitu tata rias yang didasarkan pada karakter ( mengubah wajah dari muda jadi tua)
b. Fungsi bantuan yaitu tata rias yang digunakan dalam tingkatan rias sederhana dan semata – mata untuk menambah kecantikan atau ketampanan.
Tata rambut ada 2 yaitu rambut tradisional yang modelnya disesuaikan dengan adapt dan gaya rambut masing – masing serta rambut non tradisional yang disesuaikan dengan konsep tari.
Tata busana dirancang sesuai dengan tema tari. Kostum atau tata busana adalah segala sandang dan perlengkapan yang dikenakan saat pentas atau pertujukan. Kostum dikelompokkan 4 macam yaitu kostum dasar, body, kepala, assesories. Alternatif bahan membuat busana bermacam – macam yaitu kain kertas, plastik, daun dan lain sebagainya.
Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pagelaran tari. Tata pentas panggung memiliki 2 jenis bentuk panggung yaitu panggung terbuka dan panggung tertutup. Panggung tertutup disebut dengan proscenium yaitu penonton dari satu pandang, dan berada di dalam suatu ruangan. Contohnya pentas di kelas, aula dan lain sebagainya. Panggung terbuka di sebut auditorium dan berada di luar ruangan yang tidak beratap. Contohnya pura, pendopo, halaman rumah, lapangan dan lain sebagainya.
Tata lampu adalah seperangkat penataan lampu untuk keperluan pementasan tari yang fungsinya untuk penerangan, penciptaan suasana dan memperjelas peristiwa pada suatu adegan. Sumber cahaya antara lain berasal dari api lilin, obor dan listrik.
Tata suara adalah seperangkat sumber bunyi untuk tujuan pengaturan musik untuk iringan tari contoh tape, CD player, MP3 dan lain – lain
Property adalah semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Alat ini berupa benda yan dibawa atau dapat pula benda yang menempel pada penari itu sendiri. Penari dalam membawakan property dituntut dapat trampil menggunakan alat tersebut, karena dapat memantapkan pengungkapan ekspresinya. Dengan melihat property tari dapat juga diketahui karakternya. Property ini ada yang berupa senjata dan non senjata. Property yangyang berupa senjata meliputi pedang, tameng, tombak, godo, alugara, panah , keris dan lain –lain. Property yang berupa non senjata meliputi paying, kipas, piring, lilin, sampur, bokor dan lain sebagainya.
Komposisi kelompok sangat diperlukan dalam penggarapan tari. Tari tunggal dan pasangan menggunakan komposisi kelompok yang sederhana dibanding dengan jumlah penari tiga atau lebih. Garapan tari kelompok dibutuhkan mendesain tari kelompok agar semakin cermat, teliti, dan memperhitungkan teliti dan kemungkinan yang dapat membosankan. Untuk penari kelompok dengan jumlah penari 5 dibutuhkan aspek serempak yaitu semua penari melakukan gerakan serempak, bergerak dengan motif dan bentuk gerak yang sama, arah hadap dan arah pelaksanaan gerak sama.
Penyusunan acara perlu dipertimbangkan agar pertunjukan tidak monoton, dan membosankan. Pemilihan tata susun urutan koreografi dipertimbangkan dengan pilihan koreografer, pilihan cerita, pilihan asal tari, hingga pada kualitas koreografi yang disusun berdasarkan urutan penampilan, dari sederhana sampai berbobot. Nomor penampilan dan buku program dibutuhkan agar penonton memperoleh informasi awal tentang isi pertunjukan, susunan koreografer, dan orang - orang yang terlibat dalam pertunjukan.

elemen - elemen gerak tari

Elemen – elemen gerak tari

Elemen pokok tari adalah gerak. Rodolf laban pakar tari kreatif menyatakan bahwa gerak merupakan fungsional dari body (gerak bagian kepala, badan, tangan dan kaki), space ( ruang gerak yang terdiri dari level, jarak atau tingkatan gerak), time ( berhubungan dengan durasi gerak, perubahan sikap, posisi, dan kedudukan), dynamic (kualitas gerak menyangkut kuat, lemah, elastis dan penekanan gerakan).
Elemen gerak tari meliputi ruang, waktu dan tenaga. Ruang adalah sesuatu yang harus diisi. Ruang dalam tari mencakup aspek gerak yang diungkapkan oleh seorang penari yang membentuk perpindahan gerak tubuh, posisi yang tepat, dan ruang gerak penari itu sendiri. Ruang gerak penari merupakan batas paling jauh yang dapat dijangkau penari. Ruang gerak penari tercipta melalui desain. Desain adalah gambaran yang jelas dan masuk akal tentang bentuk / wujud ruang secara utuh. Bentuk ruang penari digambarkan secara bermakna ke dalam desain atas dan desain lantai (la meri : 1979 : 12). Ruang gerak tari diberi makna melalui garis lintasan penari dalam ruang yang dilewati penari. Ruang dapat diartikan sebagai tempat dimana menyangkut garis, volume, arah, dan dimensi, level, fokus serta arah pandang dan gerak. Arah ada 2 macam yaitu arah hadap dan arah gerak. Arah hadap menunjukkan dimana penari menghadap sedangkan arah gerak menunjukkan kemana penari bergerak. Fokus adalah titik pandang penari dengan sentral penontonlevel adalah tingkat jangkauan gerak yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan aturan gerak tari itu sendiri. Level berfungsi sebagai pemberi kesan, daya tarik dan menimbulkan kesan dinamis terhadap tari. Level ada 3 yaitu rendah, sedang dan tingi. Dimensi adalah keleluasaan dan kepadatan (densitas) ruang. Ini digunakan sebagai ukuran penari bergerak. Kepadatan atau densitas adalah penguasaan ruang oleh penari.
Waktu adalah cepat lambatnya gerakan yang dilakukan oleh penari. Kebutuhan waktu yang diperlukan untuk perubahan posisi dan perubahan kedudukan tubuh. Desain waktu berhubungan dengan kecepatan gerak, situasi dan kondisi emosional penari. Pemahaman waktu dapat terkait dengan tehnik pengendalian gerak, intensitas gerak, kualitas gerak dan proses mengaktualisasikan gerakan ke dalam konsep waktu. Konsep membangun waktu dipraktikkan melalui imajinasi gerak hubungannya dengan panjang pendek gerakan, kuat lemah gerak menjadi konsep tentang rangkaian gerak dalam bentuk kalimat gerak. Waktu juga dapat berarti tempo. Tempo gerakan merupakan panjang pendek, cepat lama gerakan dilakukan.
Tenaga yang diwujudkan oleh gerakan berhubungan dengan kualitas gerak. Pencerminan penggunaan dan pemanfaatan tenaga yang disalurkan ke dalam gerakan yang dilakukan penari merupakan bagian dari kualitas tari sesuai penghayatan tenaga. Konsep tenaga meliputi tentang berat, energi gerak dan berhubungan dengan ruang.tenaga merupakan pengendalian energi yang diekspresikan kontras perubahan yang dinamis(cepat lambat, tinggi rendah, keras lembut). Jadi faktor – faktor yang berhubungan dengan penggunaan tenaga adalah intensitas, tekanan dan kualitas.

unsur - unsur pokok tari

unsure – unsure pokok tari

unsur – unsur pokok tari yaitu, gerak. gerak dalam kehidupan sehari – hari manusia yang kurang menghayati kehidupan banyak diabaikan. Fungsi gerak yang dihasilkan oleh tubuh pada dasarnya dapat di bedakan menjadi gerak keseharian, bermain, olah raga, bekerja, dan gerak sehari – hari. Pada khususnya gerak tari lebih menekankan kepada gerak untuk berkesenian, dimana gerak dalam tari merupakan gerak yang sudah didistilisasi / distorsi. Gerakan bersifat lembut dan mengalir, serta terputus – putus dan tegas merupakan pola gerak yang menjadi ciri pembeda antara gerakan tari putri dan putra.
Gerak pada dasarnya merupakan fungsionalisasi dari tubuh manusia, ruang secara umum, waktu sebagai jeda dan tenaga untuk menghayati gerak. Hal ini berarti gerak sebagai unsure penting suatu tarian akan selalu berhubungan dengan ruang, waktu dan tenaga. Macam – macam gerak antara lain :
 Gerak murni (Pure Movent) di sebut gerak wantah yaitu gerak yang disusun dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk gerak yang artistic (keindahan) dan tidak mempunyai maksud tertentu. contohnya sabetan, besut dan lain sebagainya
 Gerak maknawi (gesture) disebut gerak tidak wantah yaitu gerak yang mengandung arti atau maksud tertentu dan telah distilisasi dari wantah menjadi tidak wantah. Contoh gerak ulap – ulap (melihat sesuatu yang jauh letaknya), ukel karno ( mendengar), penthangan ( menolak / tidak setuju), golek iwak (mencari ikan di sungai), nuding (marah), lumaksono (berjalan).

Senin, 23 Agustus 2010

macam - macam tari berdasarkan bentuk perkembangan

Perkembangan tari secara umum dapat diamati berdasarkan bentuknya antara lain tari daerah, tari rakyat, tari balet, tari modern dance, tari musik pangggung / opera, tari rekreasi.
1. tari daerah (adat)
 tari dengan adat sepertinya saling berkaitan baik sebagai pelengkap maupun perantara untuk mencapai tujuan.ciri – cirri tarinya antara lain
 tarinya tumbuh dan berkembang pada kelompok suku baik yang berada di pedalaman maupun lingkungan masyarakat ramai
 konsep koreografinya memegang ketat pada tradisi – masyarakat atau adat secara ketat sehingga sangat menjunjung tradisi nenk moyangyang mewariskannya
 akulturasi dengan alam lingkungan menjadi sarana mediasi. Tarian ini dikoreografi berhubunngan dengan masalah – masalah religi dan kebiasaan – kebiasaan social yang dianut dan diyakini sehingga implementasi upacaranya dilaksanakan sesuai tradisi yang turun temurun.
 Tarian ini lebih menekankan pada ritual upacara sehingga memiliki perbedaan dengan tari rakyat.
2. tari rakyat
ciri – cirinya
 tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat atau tarian yang berorientasi pada koreografi yang berkembang di masyarakat
 gerak tidak memiliki aturan tertentu,
 ceritanya menggambarkan kehidupan sehari – hari masyarakat setempat,
 bentuknya sederhana,
 berpola pada tradisi yang sudah lama diakui sebagai bagian kehidupan masyarakat sekitar menjadi milik masyarakat sebagai warisan budaya yang sudah ada



3. tari balet
cirri – cirri tari balet
 balet merupakan suatu tarian yang mempunyai disiplin tinggi dan aturan – aturan ketat serta didasari tradisi – tradisi tua
 tari – tari yang ada pada saat itu berorientasi pada pertunjukkan – pertunjukkan klasik, pendekatan koreografis bertemakan kontemporer.
 Tari balet termasuk ke dalam tari klasik oleh karena itu tarian ini memiliki aturan tehnik gerak yang baku dengan standar tari yang tinggi
4. tari modern dance
cirri – cirri tari modern dance
 modern dance mempunyai bentuk mengekspresikan artistic yang bersifat individual
 awal tari modern karena adanya penolakan terhadap bentuk yang formal seperti pada tari balet
 lebih menekankan pada ekspresi artistic dari pertunjukannya atau penampilan individual dengan tehnik dan gaya tari dari koreografer yang sifatnya kontemporer
 selain itu menghindari penekanan tehnik
5. tari musik pangggung / opera
 tari ini merupakan perpaduan antara gerak tari, dramatikal dan musik iringan. Koreografi bersifat kolabarasi dengan demikian ketiga unsure seni yang mendukung tidak menjadikan dominant pada salah satunya.
 Dipertunjukkan di tempat yang banyak pengunjung . tempat tersebut disebut dengan tempat berkumpulnya massa (broad way)
 Kolaborasi gerak mengandung balet, jazz, dan beberapa tarian etnikyang berasal dari eropa, tarian di Indonesia biasanya yang digunakan untuk mengamen
 Model penyajian berbentuk yang hangat dan baru (spektakuler) yang di pertunjukkan besar – besaran sebagai promosi
 Contoh di Indonesia karya tari guruh soekarno putra (untuk mama)
6. tari rekreasi (recreational dance)
 tarin ini merupakan pertunjukan individual dari tari rakyat tradisi Negara Negara eropa maupun Indonesia.
 Penarinya pewaris tehnik
 Bentuknya mempunyai kesamaan dengan tari tradisional Indonesia
 Tarian ini biasanya merupakan satu bagian yang sifatnya universal ( bias dilakukan oleh siapa saja)
 Di mancanegaratarian ini dipentaskan oleh ribuan orang yang disebut ROUND
 Saat ini menjadi tarian yang kompleks karena adanya perubahan koreografis
 Tarian ini tumbuh dan berkembang di masyarakat urban atau pendatang.

tari berdasarkan orientasi peran / fungsi di masyarakat

tari berdasarkan orientasi peran / fungsi di masyarakat
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3 antara lain :
1. tari sebagai upacara .
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Ciri – ciri tari untuk upacara antara lain :
v  diselenggarakan pada tempat dan waktu tertentu, 
v  bersifat sacral dan magis,
v  ada sesaji,
v  dilaksanakan di tempat terbuka dan massal,
v  hidup dan berkembang dalam tradisi yang kuat sebagai sarana untuk persembahan,
v  sebagai sarana memuja dewa,
v  bersifat kebersamaan dan berulang ulang,
v  yang datang dianggap peserta upacara bukan penonton ,
v  ditarikan oleh penari yang terpilih dan dianggap suci,
v  gerak tari imitatif, meniru gerak - gerik alam sekitar,
v  ungkapan gerak mirip ekspresi kehendak jiwa penarinya.
Tari uapacara dibagi menjadi 2 yaitu tari adat dan agama
a.       tari adat
beberapa contoh tari uapacar adat adalah bedhoyo  ketawang (penobatan raja) gambyong, karonsih, dan gatot kaca gandrung ( adat perkawinan), kuda lumping, jatilan (seni tontonan rakyat) tari sekapur sirih untuk penyambutan tamu agung dan tari rangguk (jambi) untuk persembahan untuk tamu biasa
b.      tari agama
 tari upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki karismatik khusus. Apabila tidak dilaksanakan akan berdampak kepada peri kehidupan selanjutnya. Tari upacara agama memiliki tradisi khusus., dilaksanakan dalam konteks yang berhubungan dengan pernyataan penghayan keagamaan di mana mereka lebih asyik apabila melakukan dengan penghayatan dalam dan bersifat memuja, dan penghayantan persembahan secara total. Contoh tari pendet, rangde, rejang, keris, pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang, bendaya ketawang, gandari
2. tari sebagai sarana hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi. Cirri – cirri tari hiburan
v  mudah melibatkan peserta
v  pakaiannya bebas
v  relative mudah dipelajari
v  mood yang bergembira ria
v  unsure gerak gembira dan bebas
contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung (banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra)
3. tari sebagai sarana pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas. Cirri – cirri tari pertunjukkan
v  pola garapannya merupakan penyajian yang khusus untuk dipertunjukkan
v  adanya factor imajinatif / kreativitas
v  adanya ide yang mengandung dan mengarah kepada konteks pementasan yang professional
v  kadang kala pementasannya menghendaki penonton tertentu dengan harapan adanya evaluasi apresiatif yang dijalankan dengan undangan atau karcis
v  lokasi pementasan di tempat yang khusus atau teater baik tempat itu berupa gedung pertunjukkan tradisional, modern, panggung terbuka, ataupun panggung tertutup.
v  Contoh tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong ( surakarta)



tari berdasarkan konsep garapan

Tari berdasarkan konsep garapan ada 2 jenis yaitu tari tradisional dan tari non tradisional.
1. Tari tradisional
Tari tradisional adalah tari yang telah baku oleh aturan – aturan tertentu. Dalam kurun waktu yang telah disepakati, aturan yang telah baku diwariskan secara turun – temurun melalui generasi ke generasi. Tarian ini mengalami perjalanan yang panjang, bertumpu pada pola garapan tradisi yang kuat, memiliki sifat kedaerahan yang kental dengan pola gaya tari atau stle yang di bangun melalui sifat dan karakter gerak yang sudah ada sejak lama. Contoh tarian yang masih kental dengan kultur tradisi yaitu tari gruda (bali),
 tari tradisional ada 3 macam yaitu tari primitif, tari istana ( kraton) dan tari rakyat.

a. tari primitif
Zaman primitif adalah zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Zaman primitif ini berkisar anatara tahun 20.000 SM – 400 M. Tari primitif merupakan tari yang berkembang di daerah yang menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini lebih menekankan tari yang memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya merupakan wujud kehendak berupa pernyataan maksud dilaksanakan dan permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari pada zaman primitif adalah kesederhanaan kostum, gerak dan iringan menjadi lebih dominan bertujuan untuk kehendak tertentu sehungga ungkapan ekspresi yang dilakukan berhubungan dengan permintaan yang diinginkan. ciri – ciri tari primitif antara lain :
1. gerak dan iringan sangat sederhana berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara / gerak – gerak saja yang dilakukan
2. gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya menirukan gerak binatang karena berburu, proses inisiasi, kelahiran, perkawinan, panen.
3. instrumen sangat sederhana terdiri dari tifa, kendang, / intrumen yang hanya dipukul secara tetap bahkan tanpa memperhatikan dinamika
4. tata rias sederhana bahkan bisa berakulturasi dengan alam sekitar.
5. tari bersifat sakral karena untuk upacara keagamaan.
6. tarian primitif tumbuh dan berkembang pada masyarakat sejak zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Kehidupan masyarakat masih bergerombol, berpindah – pindah dan bercocok tanam.
7. tarian primitif dasar geraknya adalah maksud dan kehendak hati dan pernyataan kolektif.
8. atribut pakaian menggunakan bulu – buluan dan daun – daunan
9. formasi pada tarian primitif biasanya berbentuk lingkaran karena menggambar kekuatan.
10. tarian ini berkembang pada masyarakat yang menganutpola tradisi primitif / purba dimana berhubungan dengan pemujaan nenk moyang dan penyembahan leluhur. Contoh tari primitif tari bailita dan tari dayang modan.

b. tari istana / klasik Ciri – ciri Tari Istana adalah tumbuh dan berkembang di kalangan istana / kalangan priyayi, geraknya memiliki aturan tertentu atau baku, bentuk tarinya mengalami proses kristalisasi melalu tata garap yang memiliki nilai artistik yang tinggi, diciptakan oleh empu tari, garapan tarinya telah menempuh perjalanan sejarah yang cukup lama.contoh tari istana adalah tari bedaya, tari golek, tari srimpi, tari gambyong, legong, klana (cirebon) dan lain sebagainya.

c. tari rakyat Tari rakyat ciri – cirinya adalah tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat atau tarian yang berorientasi pada koreografi yang berkembang di masyarakat, gerak tidak memiliki aturan tertentu, ceritanya menggambarkan kehidupan sehari – hari masyarakat setempat, bentuknya sederhana, berpola pada tradisi yang sudah lama diakui sebagai bagian kehidupan masyarakat sekitar menjadi milik masyarakat sebagai warisan budaya yang sudah ada. Contoh tari rakyat antara lain tari dolalak, patolan, kuda kepang, barongan, wayang krucil, kuntulan, sintren, ketuk tilu, tayupan, gabdrung, lengger dan lain sebagainya.

2. Tari non tradisional adalah tari yang tidak berpijak pada aturan yang sudah ada atau pola tradisi dan aturan yang sudah baku. Tari jenis ini merupakan tari pembaharuan yang lebih mengungkapkan gaya pribadi. Tarian ini merupakan bentuk ekspresi diri yang memiliki aturan yang lebih bebas namun secara konseptual tetap memiliki aturan. Contoh tarinya adalah karya tari didik nini towok misalnya tari wek – wek, persembahan. Karya bagong kusudihardjo antara lain yapong, wira pertiwi, dan lain sebagainya.

pengertian seni tari

Pengertian seni tari
Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali lepas dari unsur ruang, tenaga dan waktu. Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.
Pengertian tari menurut beberapa pakar antara lain :
 La Mery adalah ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus di internalisasikan.
 Hawkins adalah tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta.
 Curt Sach adalah tari merupakan gerak yang ritmis
 Susanne K. Langer berpendapat bahwa tari adalah gerak ekspresi manusia yamg indah
 Cory Hamstrong menyatakan bahwa tari merupakan gerak yang di beri bentuk dalam ruang
 Soedarsono menyatakan bahwa tari sebagai ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak – gerak ritmis yang indah.
 HB. Datuk Tumbdijo adalah kegiatan ekspresi jiwa manusia yang merefleksikan keadaan nyata dalam suatu karya yang melibatkan gerak – gerak anggota tubuh (meliputi gerak kaki, kepala, badan, tangan dll) baik yang teratur maupun yang tidak teratur.
 Edy Sedyawati adalah cakupan kegiatan olah fisik yang tujuan akhirnya adalah ekspresi keindahan dengan pengembangan kepekaan akan rasa gerak dan rasa irama.
 Pengertian lain seni tari klasik adalah hasil ekspresi jiwa yang diwujudkan lewat tubuh sebagai media dan diciptakan oleh para empu tari yang dalam penciptaannya berdasarkan konsep – konsep.
 Achdiat K Miharjo adalah kegiatan ekspresi jiwa yang merefleksikan realita (keadaan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman – pengalaman tertentu dalam jiwa penerima
Dengan demikian pengertian tari secara menyeluruh merupakan gerak tubuh manusia yang indah diiringi musik ritmis yamg memiliki maksud tertentu. Tari dapat diakumulasikan adalah gerak – gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Di sisi lain juga dapat diartikan bahwa tari merupakan desakan perasaan manusia di dalam dirinya untuk mencari ungkapan beberapa gerak ritmis