FUNGSI
DAN PERANAN TARI
Beberapa fungsi dan peran seni tari sebagai berikut
:
1.
Tari sebagai sarana upacara
fungsi tari sebagai sarana
upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat
yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa
kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat
sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang
diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu
sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Ciri – ciri tari untuk upacara antara
lain :
v diselenggarakan
pada tempat dan waktu tertentu,
v bersifat
sacral dan magis,
v ada
sesaji,
v dilaksanakan
di tempat terbuka dan massal,
v hidup
dan berkembang dalam tradisi yang kuat sebagai sarana untuk persembahan,
v sebagai
sarana memuja dewa,
v bersifat
kebersamaan dan berulang ulang,
v yang
datang dianggap peserta upacara bukan penonton ,
v ditarikan
oleh penari yang terpilih dan dianggap suci,
v gerak
tari imitatif, meniru gerak - gerik alam sekitar,
v ungkapan
gerak mirip ekspresi kehendak jiwa penarinya.
2.
Tari sebagai sarana hiburan
salah satu bentuk penciptaan
tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi
lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari
gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan
tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri.
Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat
spontanitas dan improvisasi. Tarian ini untuk konsumsi public. Dalam penyajiannya
terkait dengan berbagai kepentingan terutama dalam kaitannya dengan hiburan,
amal bahkan untuk memenuhi kepentingan public dalam rangka hiburan saja. Cirri
– cirri tari hiburan
v mudah
melibatkan peserta
v pakaiannya
bebas
v relative
mudah dipelajari
v mood
yang bergembira ria
v unsure
gerak gembira dan bebas
contoh tari hiburan tari tayub
(jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung (banyuwangi), jogged bumbung
(bali), serampang dua belas (Sumatra), tari sekar putrid, ratu graheni
3.
Tari sebagai sarana pergaulan
Dalam
hal ini tari memiliki fungsi pergaulan antara sesame manusia . contoh tari
ketuk tilu, jaipongan, maengket ( Sulawesi) tari tujuah lompat (Maluku)
4.
Tari sebagai penyalur terapi
Jenis
tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya
dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita
tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat
mental. Pada masyarakat daerah timur jenis tarian ini menjadi pantangan karena
adanya rasa tidak sampai hati.
5.
Tari sebagai media pendidikan
Kegiatan
tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap
dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai – nilai keindahan
dan keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan seseorang
6.
Tari sebagai pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah
bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini
lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih
digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun
untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya
yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang
jelas. Cirri – cirri tari pertunjukkan
v pola
garapannya merupakan penyajian yang khusus untuk dipertunjukkan
v adanya
factor imajinatif / kreativitas
v adanya
ide yang mengandung dan mengarah kepada konteks pementasan yang professional
v kadang
kala pementasannya menghendaki penonton tertentu dengan harapan adanya evaluasi
apresiatif yang dijalankan dengan undangan atau karcis
v lokasi
pementasan di tempat yang khusus atau teater baik tempat itu berupa gedung
pertunjukkan tradisional, modern, panggung terbuka, ataupun panggung tertutup.
v Contoh
tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong (
surakarta)
7.
Tari sebagai media katarsis
Katarsis
berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah
dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas penghayatan seni. Oleh karena
itu, biasanya jtari ini dilakukan oleh seniman yang hakiki. Namun seorang guru
pun bisa melakukannya asal dia mau berlatih dengan kesungguhan, konsentrasi
yang penuh, berani dan memiliki kekayaan imajinasi.
Selain
memiliki beberapa fungsi tersebut, seni tari juga memiliki peranan yang sama
seperti seni – seni lainnya, yaitu tari sebagai media ekspresi, komunikasi,
berpikir kreatif dan mengembangkan bakat.