BAB 1
KONSEP BUDAYA
A. PENGERTIAN BUDAYA / KEBUDAYAAN
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sansekerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa
Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata LatinColere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistemagama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1]Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan
bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.[1]
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak
kegiatan ocial manusia.[2]
Beberapa ocial mengapa orang mengalami kesulitan ketika
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya
adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra
yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu
mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “ocialralm kasar”
di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Tiongkok.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali
anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan duniamakna dan nilai logis yang dapat dipinjam
anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kajian
disiplin ilmu lain telah terlebih dahulu mendefinisikan istilah budaya (culture)
yang dimasukkan ke dalam konsep masing-masing disiplin humaniora dan ocial,
seperti antropologi, sosiologi, politik, ekonomi dan seterusnya. Koentjaraningrat memberikan definisi budaya sebagai ocial
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
(Koentjaraningrat, 1990: 180). Dan, James Spradley nampaknya ocial sependapat
dengan Koentjaraningrat. Ia mengatakan budaya merupakan ocial
pengetahuan yang diperoleh manusia melalui proses belajar, yang kemudian mereka
gunakan untuk menginterpretasikan dunia sekelilingnya, sekaligus untuk menyusun
strategi perilaku dalam menghadapi dunia sekitar.
Lebih khusus,
dalam ocialral disiplin Kajian Budaya (Cultural Studies) menyajikan
bentuk kritis atas definisi budaya yang mengarah pada “the complex everyday
world we all encounter and through which all move” (Edgar, 1999: 102).
Budaya secara luas adalah proses kehidupan sehari-hari manusia dalam skala
umum, mulai dari tindakan hingga cara berpikir, sebagaimana konsep budaya yang
dijabarkan oleh Kluckhohn. Pengertian ini didukung juga oleh Clifford Geertz,
kebudayaan didefinisikan serangkaian aturan-aturan, resep-resep,
rencana-rencana dan petunjuk-petunjuk yang digunakan manusia untuk mengatur
tingkah lakunya.
Williams
mendefinisikan konsep budaya menggunakan pendekatan universal, yaitu konsep
budaya mengacu pada makna-makna bersama. Makna ini terpusat pada makna
sehari-hari: nilai, benda-benda material/simbolis, norma. Kebudayaan adalah
pengalaman dalam hidup sehari-hari: berbagai teks, praktik, dan makna semua
orang dalam menjalani hidup mereka (Barker, 2005: 50-55). Kebudayaan yang
didefinisikan oleh Williams lebih dekat ‘budaya’ sebagai keseluruhan cara
hidup. Sebab ia menganjurkan agar kebudayaan diselidiki dalam beberapa term.
Pertama, institusi-institusi yang memproduksi kesenian dan kebudayaan. Kedua,
formasi-formasi pendidikan, gerakan, dan faksi-faksi dalam produksi kebudayaan.
Ketiga, bentuk-bentuk produksi, termasuk segala manifestasinya. Keempat,
identifikasi dan bentuk-bentuk kebudayaan, termasuk kekhususan produk-produk
kebudayaan, tujuan-tujuan estetisnya. Kelima, reproduksinya dalam perjalanan
ruang dan waktu. Dan keenam, cara pengorganisasiannya.Dan, menurut Bennet
istilah culture digunakan sebagai ocial istilah (umbrella term)
yang merujuk pada semua aktivitas dan praktek-praktek yang menghasilkan
pemahaman (sense) atau makna (meaning). Baginya budaya
berarti “Kebiasaan dan ritual yang mengatur dan menetukan hubungan ocial kita
berdasarkan kehidupan sehari-hari sebagaimana halnya dengan teks-teks
tersebut-sastra, ocia, ocialr, dan film-dan melalui kebiasaan serta ritual
tersebut dunia ocial dan natural ditampilkan kembali atau
ditandai-dimaknai-dengan cara tertentu yang sesuai dengan konvensi tertentu.”
(Bennet 1980: 82-30)
Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan terbatas pada segala
sesuatu yang indah misalnya candi-candi, tarian , seni rupa, seni suara ,
kesastraan dan filsafat . Sedangkan menurut antropologi “Kebudayaan adalah
seluruh ocial gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia
dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Dengan
demikian ocial semua tindakan manusia adalah kebudayaan karena jumlah tindakan
yang dilakukannya dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak dibiasakannya denagn
belajar(yaitu tindakan naluri, ocial dan tindakan-tindakan yang dilakukan
akibat suatu proses fisiologi, maupun tindakan membabi buta), sangat
terbatas.Bahkan berbagai tindakan yang merupakan nalurinya (misalnya makan,
minum, dan berjalan) juga telah banyak dirombak oleh manusia sendiri sehingga
menjadi tindakan kebudayaan. Manusia makan pada waktu tertetu yang dianggap
wajar dan pantas ; ia makan dan minum dengan menggunakan alat-alat, cara-cara
serta sopan santun atau ocialr yang kadang-kadang sangat rumit yang harus
dipelajari dengan susah payah. Berjalan pun tidak dilakukannya lagi dengan
wujud organismenya yang telah ditentukan oleh alam, karena gaya berjalan itu
sudah disesuaikan dengan berbagai gaya berjalan yang harus dipelajarinya
terlebih dahulu misalnya gaya berjalan seorang prajurit atau peragawati atau
gaya berjalan yang lemah lembut.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat . Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu
pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur ocial, ocialra, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan ocialr yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, ocia, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat. Sedangkan menurut Selo
Soemardjan
dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan yaitu ocial pengetahuan yang meliputi ocial ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi ocial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu
manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi ocial, religi, seni,
dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Wujud gagasan dari kebudayaan dan tempatnya adalah dalam
kepala tiap individu warga kebudayaan yang bersangkutan yang dibawanya
kemanapun ia pergi yang bersifat abstrak dan tidak dapat difoto tetapi hanya
dapat diketahui dan dipahami setelah ia pelajari dengan mendalam baik melalui
wawancara intensif maupun membaca . Kebudayaan dalam wujud gagasan juga berpola
dan berdasarkan ocial-sistem tertentu disebut “Sistem Budaya”
Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang
bersifat abstrak dan terdiri dari pikiran-pikiran , gagasan-gagasan,
konsep-konsep, tema-tema berpikir, serta keyakinan-keyakinan. Dengan demikian
suatu ocial budaya merupakan bagian dari kebudayaan, yang dalam bahasa
Indonesia lebih lazim disebut “adat-istiadat”. Dalam adat-istiadat ada nilai
budayanya dan juga ocial normanya (yang secara khusus dapat dirinci lagi
kedalam berbagai norma sesuai dengan pranata-pranata yang ada dalam masyarakat
yang bersangkutan ). Fungsi dari ocial budaya adalah menata serta menetapkan
tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia.
Wujud tingkah laku manusia seperti menari, berbicara dan
tingkah laku dalam mengerjakan suatu pekerjaan masih bersifat konkret dapat
difoto dan difilm. Semua gerak-gerik yang dilakukan dari masa kemasa, hari
kehari merupakan pola tingkah laku yang dilakukan berdasarkan ocial. Karena itu
pola-pola tingkah laku manusia disebut “Sistem Sosial”.
Sistem ocial terdiri dari aktivitas-aktivitas atau
tindakan-tindakan berinteraksi antarindividu yang dilakukan dalam kehidupan
bermasyarakat. Sebagai tindakan-tindakan berpola yang saling berkaitan, ocialocial
lebih konkret dan nyata sifatnya daripada ocial budaya sehingga semuanya dapat
dilihat dan diobservasi. Interaksi manusia di satu pihak ditata dan diatur oleh
ocial budaya dan disisi lain dibudayakan menjadi pranata-pranata oleh
nilai-nilai dan norma-norma tersebut.
Walaupun integrasi ocial tidak pernah dapat dicapai dengan
sempurna namun secara fundamental ocialocial selalu cendrung bergerak ocial
ekuilibrium yang bersifat dinamis : menanggapi perubahan-perubahan dari luar
dengan kecendrungan memelihara agar perubahan yang terjadi didalam ocial hanya
mencapai derajat minimalnya saja,akan tetapi setiap ocialocial akan berproses
kearah situ. Pada umumnya perubahan yang terjadi secara gradual, melalui
penyesuaian dan tidak secara revolusioner.
Perubahan yang secara ocial biasanya hanya mengenai bentuk
luarnya saja, sedangkan unsur-unsur ocial budaya yang menjadi bangunan dasarnya
hanya mengalami sedikit perubahan. Perubahan itu timbul karena beberapa
kemungkinan diantaranya penyesuian-penyesuaian yang dilakukan oleh ocialocial
tersebut terhadap perubahan yang ocial dari luar, perubahan melalui proses
diferensiasi ocialral dan fungsional, serta penemuan-penemuan baru oleh anggota
masyarakat. Jadi suatu ocialocial terbentuk dari interaksi ocial yang tumbuh
dan berkembang diatas standar penilaian umum yang disepakati bersama oleh
anggota masyarakat.
B.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai
komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1.
Melville
J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu alat-alat
teknologi, sistem ekonomi, keluarga, kekuasaan politik
2.
Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi sistem norma sosial yang
memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri
dengan alam sekelilingnya, organisasi ekonomi, alat-alat, dan lembaga-lembaga
atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan
utama), organisasi kekuatan (politik)
3.
Kluckhohn
mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of
culture) yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem tekhnologi, dan peralatan,
sistem kesenian, sistem mata pencarian hidup, sistem religi, sistem
kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan
C. WUJUD BUDAYA /KEBUDAYAAN
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan
menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1.
Gagasan
(Wujud ideal)
Wujud
ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini
terletak dalam pemikiran warga
masyarakat.
Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan,
maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku
hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2.
Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial
ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul
dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
3.
Artefak
(karya)
Artefak
adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan
bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari
wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur,
dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan
dibagi menjadi nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan
fisik.
1.
Nilai-nilai
Budaya
Istilah
ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari
semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah
dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah
yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia
berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkahlakunya.
2.
Sistem
Budaya
Dalam
wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan
dipahami. kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem
tertentu.
3.
Sistem
Sosial
Sistem
sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud
tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud
ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.
4.
Kebudayaan
Fisik
Kebudayaan
fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan
megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki,
komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain
D. KOMPONEN BUDAYA / KEBUDAYAAN
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa
elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
1.
Kebudayaan
material
Kebudayaan
material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk
dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu
penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.
Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat
terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
2.
Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan
nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian
tradisional.
3.
Lembaga
social
Lembaga
sosial, dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan,
dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu
Negara akan menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial
masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota, dan desa dibeberapa wilayah, wanita
tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau
perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang
wanita memilik karier
4.
Sistem
kepercayaan
Bagaimana
masyarakat mengembangkan, dan membangun system kepercayaan atau keyakinan
terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam
masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana
memandang hidup, dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara
bagaimana berkomunikasi.
5.
Estetika
Berhubungan dengan seni, dan kesenian, music, cerita,
dongeng, hikayat, drama, dan tari –tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam
masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika
sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang
akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan, dan efektif. Misalkan di beberapa
wilayah, dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj
harus meletakan janur kuning, dan buah-buahan sebagai simbol yang arti disetiap
derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak
terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
6.
Bahasa
Bahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi, bahasa
untuk setiap wilayah, bagian, dan negara memiliki perbedaan yang sangat
kompleks. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit
dipahami. Bahasa memiliki sifat unik, dan kompleks yang hanya dapat dimengerti
oleh pengguna bahasa tersebut. Jadi keunikan, dan kekompleksan bahasa ini harus
dipelajari, dan dipahami agar komunikasi lebih baik, dan efektif dengan memperoleh
nilai empati, dan simpati dari orang lain.
E. Hubungan Antara Unsur-Unsur
Kebudayaan
Komponen-komponen
atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup
(teknologi)
Teknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan.
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik
memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan, dan perlengkapan.
Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam
cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil
kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat
pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan
macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan, dan unsur
kebudayaan fisik), yaitu alat-alat produktif, senjata, wadah, alat-alat menyalakan api, makanan, pakaian,tempat berlindung, dan
perumahan,alat-alat transportasi
2. Sistem mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini
terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya Berburu dan meramu, Beternak, Bercocok tanam di ladang, Menangkap ikan
3. Sistem kekerabatan dan organisasi
sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting
dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem
kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk
menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.Kekerabatan
adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga
yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan
terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek,
nenek, dan seterusnya.Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok
kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga
mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga
inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial
yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa, dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama,
manusia membentuk organisasi
sosial untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
4. Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya
yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat
tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan
maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui
bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata
krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk
masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi
fungsi umum, dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat
untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa
secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari,
mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk
mengeksploitasi ilmu
pengetahuan
dan teknologi.
5. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang
berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati
dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai
cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang
sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
6. Sistem Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai, dan mengungkap
rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan
adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad
raya ini, yang
juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan
dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak
dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada
penguasa alam semesta.
Agama, dan sistem kepercayaan lainnya seringkali
terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa
Inggris: Religion,
yang berasar dari bahasa
Latinreligare, yang berarti
"menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam
sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus
Filosofi, dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
7. Sistem ilmu dan pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang
diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh
pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika,
atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error). Sistem
pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi pengetahuan tentang alam, pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya, pengetahuan tentang
tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat, dan tingkah laku sesama
manusia, pengetahuan tentang ruang dan waktu
F.
BENTUK
– BENTUK BUDAYA YANG BERKAITAN DENGAN SENI
Bentuk-bentuk
budaya dapat berupa rumah adat, tarian
daerah, lagu daerah, alat musik daerah , adat, upacara daerah, dan kriya ragam hias. Berikut ini akan di
jelaskan mengenai bentuk -bentuk budaya tersebut. Berikut berbagai bentuk budaya yang berkaitan
dengan seni.
1. Rumah Adat.
Pada dasarnya, rumah adat berfungsi
sebagai hunian suatu suku bangsa terntentu.Seni suku-suku bangsa tersebut
menggunakan prinsip seni disesuaikan dengan adat,budaya, dan tradisinya. Berikut
ini adalah nama-nama rumah adat di Indonesia:
1. Nanggroe Aceh Darussalam Krong Bade.
2. Sumatra Utara = Bolon.
3. Riau = Selaso Jatuh Kembar.
4. Kepulauan Riau = Selasa Jatuh
Kembar.
5. Bangka Belitung = Rakit.
6. Sumatra Barat = Gadang.
7. Bengkulu = Bubungan Limo.
8. Jambi = Melayu Selaso.
9. Sumatra Selatan = Limas.
10. Lampung = Nuwo Sesat.
11. D.K.I.Jakarta = Kebaya.
12. Jawa Barat = Kesepuhan.
13. Banten = Kesepuhan.
14. Jawa Tengah = Joglo.
15. D.I.Yogyakarta = Bangsal
Kencana.
16. Jawa Timur = Joglo.
17. Bali = Natah.
18. Nusa Tenggara Barat = Dalam Loka
Samawa.
19. Nusa Tenggara Timur = Soo Aa
Mosa Lakitana.
20. Kalimantan Barat = Rumah
Panjang.
21. Kalimantan Tengah = Betang.
22. Kalimantan Selatan = Bubungan
Tinggi.
23. Kalimantan Timur = Lamin.
24. Kalimantan Utara = Rumah Baloy.
25. Sulawesi Utara = Bolaang
Mongondow.
26. Sulawesi Tengah = Souraja.
27. Sulawesi Selatan = Tongkonan.
28. Sulawesi Barat = Tongkonan.
29. Gorontalo = Souraja.
30. Sulawesi Tenggara = Laikas.
31. Maluku = Baileo.
32. Maluku Utara = Baileo.
33. Papua = Honei.
34. Papua Barat = Honei.
2. tarian dan
lagu daerah
Taian di
Indonesia benacam – macam antara lain NAC tari seudati dan saman, sumatera
utara serampang duabelas, jawatengah serimpi, jawa barat jaipong, jawa timur
kuda kepang dll.
Lagu daerah juga
beraneka ragam antaralain Jakarta kicir – kicir, jateng gundul – gundul pacul,
Kalimantan selatan ampar – ampar pisang dll
3. alat music daerah
Alat
music dari masing – masing daerah di Indonesia bermacam – macam.Contohnya
1. Jawa Barat =
Angklung,Calung
2. Kalimantan
Barat,Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur = Gerdek
3. Sumatra Barat
= Saluang
4. Nusa Tenggara
Timur = Sasando
5. Sumatra Utara
= Serunai
6. Jawa Tengah =
Rebab,Gamelan
7. Bali = Gong
Kebyar
8. Sulawesi
Selatan = Alosu dan Anak Becing
9. Nias = Aramba
4.
Pakaian adat
Pakaian
adat di Indonesia beragam dan unik. Pakaian adat dibuat untuk tujuan dipakai
dalam acara khusus. Contohnya untuk acara pernikahan dan sebagainya. Saat
membuatnya pun, memakai seni dengan pemilihan warna, corak, dan bentuk potongan
pakaian khas. Misalnya, baju bodo dari sulawesi Selatan, beskap dari Jawa
Tengah, ulos dari Batak, surjan dari Yogyakarta, kebaya dari Jawa Barat, dan
sebagainya.
5.
Adat istiadat dan Upacara Adat
Setelah kalian amati , apa yang muncul
dalam benak kalian? Tentunya upacara adat tersebut diberbagai daerah sangat
banyak dan beragam. Banyak wisatawan mancanegara datang untuk menyaksikan
upacara adat tersebut. Pada haikikatnya, setiap suku mempunyai adat istiadat
masing-masing,seperti di Toraja memiliki tradisi upacara adat ngaben. Adapun di
kalimantan terdapat suku dayak dengan mengadakan tradisi penandaan tubuh
melalui tindik di danau telinga, dan masih banyak lainnya. Upacara adat
merupakan bagian adat istiadat di semua suku bangsa di tanah air. Penggunaannya
di sesuaikan budaya masing-masing. Upacara adat dilakukan dengan seni, jadi
sangat menarik, selanjutnya, untuk menambh wawasan seni budaya kalian, berikut
disajikan beberapa upacara adat yang ada diIndonesia. Nama upacara
adat,tempat,tujuan upacara
1.
Bajijak tanah : kalimantan : upacara bagi seorang anak untuk pertama kali
menyentuh tanah dan air di sungai
2.
Kasodo : tengger,bromk : melemparkan sesaji kekawah gunung bromo pada saat
bulan purnama
3.
Ngaben : bali : upacara pembakaran mayat sesuai adat
4.
Pago-pago : sumatra utara : meresmikan penyerahan sebidang tanah marga kepada
orang lain dengan makan bersama.
5.
Ruwatan : jawa tengah, DI yogyakarta : membersihkan diri dari kemungkinan timbulnya
bencana karena keadaan yang luar biasa, misalnya anak tunggal.
6.
Tedhak siti : jawa tengah, DI yogyakarta : upacara pertana kali anak menginjak
tanah.
6.
Senjata tradisional
Rencong, keris, clurit, badik. Setelah
diamati, sangat unik bukan senjata tradisional tersebut? Saat ini senjata tradisional banyak digunakan
sebagai hiasan saja. Adapun berbagai banyak senjata tradisional, diantara
rencong dari Aceh, keris dari Jawa, Bali dan Gorontalo . Mandau dari Kalimantan
timur, terapang dari Lampung, piso surit dari Sumatera Utara, kujang dari Jawa
barat, golok dari Jakarta, sumpit dari Papua barat, karang salawaku dari Maluku
Utara, sundu dari Nusa tenggara timur, karil dari Sumatera barat, pedang jewari
dari Riau, dan celurit dari Jawa timur dan Madura.
7.
Kriya
Ragam Hias
Karya
seni berkaitan dengan budaya selanjutnya berupa batik yang sangat fenonemal dan
terkenal di mancanegara.Batik dengan macam ragam hiasnya menjadi seni warisan
turun-menurun di negeri ini. Dengan motif motif yang khas batik yang sangat beragam
biasanya di buat di atas media kain dan kayu. Jika dalam kain menjadi bahan
tekstil untuk membuat baju dan sebagainya. Ragam hias batik yang banyak dan
bervariasi tersebut juga bisa di buat untuk karya seni lainnya seperti topeng
batik.
8.
Benda
Seni (Suvenir)
Apabila berbicara mengenai banda seni
tentu sangat beragam, karena banyak sekali di negeri kita. Semuanya sangat unik
dan menarik, benda seni tersebut merupakan identitas serta kebanggaan bangsa
Indonesia. Benda seni yang di sukai banyak orang, di antaranya benda seni atau
suvenir dari perak yang berasal dari Kota Gede dari Yogyakarta sebagai ciri
khas kerajinan daerah tersebut dan masih banyak lainnya, pada dasarnya, benda
seni atau suvenir tersebut dapat menjadi sumber mata pencarian dan oleh-oleh
/cenderamata atau (suvenir) dari berkunjung me objek wisata di indonesia.
kelinci99
BalasHapusTogel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
yukk daftar di www.kelinci99.casino
Saya bisa paham tentang konsep budaya.
BalasHapus1.pengertian budaya / kebudayaan
2.unsur unsur kebudayaan
3.wujud budaya / kebudayaan
4.komponen budaya / kebudayaan
5.hibungan antara unsur unsur kebudayaan
6.bentik bentuk budaya yang berkaitan dengan seni.
Materi yang di sampaikan sangat jelas dan materi-materi yang di berikan sangat saya kagumi.
BalasHapusSaya sangat paham tentang konsep budaya
DENYA SEVI XTPM/8 hadir siap menyimak dan mengerjakan
BalasHapusSaya sudah membacanya
BalasHapusudah saya baca pak
BalasHapusSaya sdah
BalasHapusHadir
BalasHapusSudah
BalasHapusSaya sudah membacanya pal
BalasHapusMateri yang di sampaikan sangat jelas dan materi-materi yang di berikan sangat saya kagumi.
BalasHapusMateri seni budaya yang diberikan sudah jelas dan detail
BalasHapusMateri seni budaya yang diberikan sudah jelas dan detail
BalasHapusSaya sudah menanggapinya dan membacanya
BalasHapusAhmad Faril Agisniza/X/TBSM3 hadir
BalasHapusSudah jelas tapi lebih jelas kalau ada buku nya ^.^
BalasHapusNama: Sudirman
BalasHapusTKRO 5
1. A. Budaya berasal dari kata culture juga kadang di terjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
B. ⇒ Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, Budaya merupakan sebuah sistem gagasan & rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia didalam kehidupannya yang bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan belajar.
⇒ KBBI
Menurut KBBI, Budaya berarti sebuah pemikiran,adat istiadat atau akal budi. Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana cenderung menunjuk kepada cara berpikir manusia.
⇒ Kluckhohn dan Kelly
Menurut Kluckhohn dan Kelly, Budaya merupakan segala konsep hidup yang tercipta secara historis, baik yang implisit maupun yang eksplisit,irasional, rasional, yang ada di suatu waktu, sebagai acuan yang potensial untuk tingkah laku manusia.
⇒ E.B. Taylor
Menurut E.B. Taylor, Budaya ialah suatu keseluruhan yang kompleks meliputi kepercayaan,kesusilaan, seni, adat istiadat, hukum, kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang sering dipelajari oleh manusia sebagai bagian dari masyarakat.
⇒ Linton
Menurut Linton, Budaya merupakan keseluruhan dari sikap & pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan & dimilik oleh suatu anggota masyarakat tertentu.
Krisdini maharani putri kelas x TKJ 1,saya sudah membacanya
BalasHapusSaya sudah membacanya
BalasHapusSaya sudah membacanya Marsaa Dhiya Ulhaq X TKJ 1
BalasHapusTerima kasih mohon izin,gunakan,share or etc
BalasHapusNama: lisna cahaya karunia
BalasHapusKelas: X Multimedia 1
Saya paham tentang penjelasan tersebut karna penjelasan nya sangat jelas dan mudah di pahami, saya memahami tentang pengertian budaya, kebudayaan, dan unsur unsur nya. Terimakasih🙏
Nama:Sukisman
BalasHapusKelas :X-TITL 3
Saya paham dan mengerti mengenai apa yang di bahas dari atas tadi sangat membantu sekali TERIMA KASIH🙏
Nama : windi lestari
BalasHapusKelas : X TKJ 1
saya sudah membacanya