2. Urutan gerak tari gambyong
Bagian pertama ( Kebar I ) dengan gending ldr. Pareanom lrs. Pelog patet Nem adalah :
Srisig miwir sampur
Kebyok kedua sampur, kebyak sampur
Ulap – ulap kanan, srisig kiri
Merong laras kebyok sampur kiri
Penthangan kanan, srisig kiri
Panggel
3. a) Bagian II dengan gendhing Gambir Sawit adalah :
Batangan
Pilisan srisig kiri, magag
Laku telu, nacah miring, srisig kiri, magag
Ukel pakis, Sindhet ukel karno
Penthangan kanan, ogeg lambung
Gajah goling, magag
Kawilan penthangan kiri, srisig magag
Tumpang tali glebagan, sindhet ukel karno, srisig magag
Tawing taweng ogek lambung, sindhet ukel karno srisig magag
Tumpang tali. Kengseran, singget ukel karno
Lembehan sampur kiri nacah miring, sampur kanan magag
Kawilan menthang kiri srisig
b) Bagian Ketiga ( Kebar II ) dengan ldr. Pareanom adalah :
Trap sekar
Srisig kiri
Srisig kanan
Rabu, 23 Maret 2011
sejarah gambyong
1. Sejarah Gambyong
Tari gambyong merupakan perkembangan bentuk tari taledhek. Gambyong dapat juga berarti tarian tunggal yang dilakukan oleh wanita / tari yang dipertunjukkan untuk permulaan penampilan tari / pesta tari. Sedangkan gambyongan mempunyai arti golekan (boneka yang terbuat dari kayu) yang menggambarkan wanita menari di dalam pertunjukan wayang kulit sebagai penutup. Gambyong mengungkapkan keluwesan wanita dan bersifat erotis.
Istilah gambyong pada mulanya adalah nama seorang penari tayub / taledhek barangan yang memiliki kemampuan tari dan vokal / suara sangat baik sehingga sangat terkenal. Gambyong semula adalah nama seorang waranggana (wanita terpilih wanita penghibur)yang pandai menari dengan sangat indahdan lincah. Namanya Mas Ajeng Gambyong. Penari tayub / taledek barangan yang bernama gambyong telah ada sejak masa pemerintahan Susuhunan Pakubuwana IV yang hidup pada awal abad XIX sekitar tahun 1814 M
2. Identifikasi gambyong berdasarkan jenis tari
Tari gambyong merupakan salah satu bentuk tari tradisional jawa tari putri gaya surakarta yang merupakan hasil perpaduan tari rakyat dengan tari kraton. Pada awalnya tari gambyong sebagai bagian dari tari tayub / tari taledek yang hidup di lingkungan rakyat kemudian berubah menjadi bentuk tari yang berkembang di lingkungan kraton.
Tari gambyong merupakan perkembangan bentuk tari taledhek. Gambyong dapat juga berarti tarian tunggal yang dilakukan oleh wanita / tari yang dipertunjukkan untuk permulaan penampilan tari / pesta tari. Sedangkan gambyongan mempunyai arti golekan (boneka yang terbuat dari kayu) yang menggambarkan wanita menari di dalam pertunjukan wayang kulit sebagai penutup. Gambyong mengungkapkan keluwesan wanita dan bersifat erotis.
Istilah gambyong pada mulanya adalah nama seorang penari tayub / taledhek barangan yang memiliki kemampuan tari dan vokal / suara sangat baik sehingga sangat terkenal. Gambyong semula adalah nama seorang waranggana (wanita terpilih wanita penghibur)yang pandai menari dengan sangat indahdan lincah. Namanya Mas Ajeng Gambyong. Penari tayub / taledek barangan yang bernama gambyong telah ada sejak masa pemerintahan Susuhunan Pakubuwana IV yang hidup pada awal abad XIX sekitar tahun 1814 M
2. Identifikasi gambyong berdasarkan jenis tari
Tari gambyong merupakan salah satu bentuk tari tradisional jawa tari putri gaya surakarta yang merupakan hasil perpaduan tari rakyat dengan tari kraton. Pada awalnya tari gambyong sebagai bagian dari tari tayub / tari taledek yang hidup di lingkungan rakyat kemudian berubah menjadi bentuk tari yang berkembang di lingkungan kraton.
perkembangan gambyong
Sejarah Tari Gambyong
1. Peran dan Fungsi Tari Gambyong
Peranan tari gambyong dalam kehidupan masyarakat, menyebabkan tetap hidup dan berkembang sesuai dengan zamannya. Fungsi seni pertunjukan dalam kehidupan menusia dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu sebagai sarana upacara, hiburan pribadi dan tontonan. Berpijak pada fungsi seni pertujukkan itu, tari gambyong memiliki fungsi sebagai berikut :
a. sarana upacara yaitu gambyong disajikan sebagai bagian tari tayub yang disajikan untuk tujuan upacara tertentu misalnya upacara panen padi, bersih desa, perkawinan. Perkembangan akhir – akhir ini tari gambyong sering dipertunjukkan untuk penyambutan pembukaan dalam berbagai acara misalnya acara peresmian gedung, pembukaan acara kegiatan seperti penataran, konggres dan festifal
b. hiburan (pribadi) yaitu tari gambyong disajikan dalam acara perayaan misalnya ulang tahun kenegaraan, pesta – pesta perkawinan, khitanan dan sebagainya
c. tontonan yaitu tari gambyong disajikan dalam acara pementasan wayang orang, ketoprak, acara lomba dan acara khusus menyajikan tari gambyong.
2. Perkembangan Tari Gambyong
Tari gambyong pada awalnya adalah bagian tari tayub / taledek yang hidup di kalangan rakyat kemudian berubah menjadi bentuk tari yang berkembang di lingkungan keraton. Tari gambyong mengalami perkembangan dalam bentuk sajian dan koreografi. Perkembangan bentuk awalnya didominasi oleh kreatifitas dan interpretasi penari dan pengendang. Selanjutnya perkembangan gambyong di dominasi oleh koreografi – koreografi tari gambyong. Perkembangan tari gambyong diawali dengan munculnya tari gambyong pareanom susunan Nyi bei Mintoraras tahun 1950 di Mangkunegaran. Setelah itu muncul tari gambyong di luar Mangkunegaran diantaranya gambyong gambirsawit, gambyong pangkur, gambyong ayun –ayun, gambyong campursari, gambyong sala minulya, gambyong mudhatama, gambyong dewandaru.
1. Peran dan Fungsi Tari Gambyong
Peranan tari gambyong dalam kehidupan masyarakat, menyebabkan tetap hidup dan berkembang sesuai dengan zamannya. Fungsi seni pertunjukan dalam kehidupan menusia dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu sebagai sarana upacara, hiburan pribadi dan tontonan. Berpijak pada fungsi seni pertujukkan itu, tari gambyong memiliki fungsi sebagai berikut :
a. sarana upacara yaitu gambyong disajikan sebagai bagian tari tayub yang disajikan untuk tujuan upacara tertentu misalnya upacara panen padi, bersih desa, perkawinan. Perkembangan akhir – akhir ini tari gambyong sering dipertunjukkan untuk penyambutan pembukaan dalam berbagai acara misalnya acara peresmian gedung, pembukaan acara kegiatan seperti penataran, konggres dan festifal
b. hiburan (pribadi) yaitu tari gambyong disajikan dalam acara perayaan misalnya ulang tahun kenegaraan, pesta – pesta perkawinan, khitanan dan sebagainya
c. tontonan yaitu tari gambyong disajikan dalam acara pementasan wayang orang, ketoprak, acara lomba dan acara khusus menyajikan tari gambyong.
2. Perkembangan Tari Gambyong
Tari gambyong pada awalnya adalah bagian tari tayub / taledek yang hidup di kalangan rakyat kemudian berubah menjadi bentuk tari yang berkembang di lingkungan keraton. Tari gambyong mengalami perkembangan dalam bentuk sajian dan koreografi. Perkembangan bentuk awalnya didominasi oleh kreatifitas dan interpretasi penari dan pengendang. Selanjutnya perkembangan gambyong di dominasi oleh koreografi – koreografi tari gambyong. Perkembangan tari gambyong diawali dengan munculnya tari gambyong pareanom susunan Nyi bei Mintoraras tahun 1950 di Mangkunegaran. Setelah itu muncul tari gambyong di luar Mangkunegaran diantaranya gambyong gambirsawit, gambyong pangkur, gambyong ayun –ayun, gambyong campursari, gambyong sala minulya, gambyong mudhatama, gambyong dewandaru.
Kamis, 17 Maret 2011
MACAM - MACAM GERAK
Macam – macam gerak kepala, badan, tangan, kaki
1. Kepala adalah lenggut, leher ulo mangap, pacak gulu, polatan, gedeg, banteng gambul dan lain sebagainya
2. Badan adalah hoyog, engkyek, leyek, nglebag, ogek lambung
3. Tangan adalah malangkerik, menthang, panggel, ngrayung, baya mangap, nyekiting, nyempurit, naga rangsang, kebyak, kebyok dan lain sebagai.
4. Kaki adalah debeg, gejug, kengser, srisig, trecet, humadeg, napak, mendak, nylekething, jinjit dan lain sebagainya.
1. Kepala adalah lenggut, leher ulo mangap, pacak gulu, polatan, gedeg, banteng gambul dan lain sebagainya
2. Badan adalah hoyog, engkyek, leyek, nglebag, ogek lambung
3. Tangan adalah malangkerik, menthang, panggel, ngrayung, baya mangap, nyekiting, nyempurit, naga rangsang, kebyak, kebyok dan lain sebagai.
4. Kaki adalah debeg, gejug, kengser, srisig, trecet, humadeg, napak, mendak, nylekething, jinjit dan lain sebagainya.
SUMBER - SUMBER GAGASAN TARI
Macam – macam sumber gagasan tari
Seniman dalam menciptakan sebuah karya seni tari langkah awal dengan menentukan gagasan tari. Seniman dalam menentukan gagasan tari haruslah berdasarkan konsep tertentu yang di dalamnya terdapat aspek kehidupan manusia dan unsure – unsure estetis. Contoh – contoh sumber gagasan antara lain cerita rakyat, kehidupan sehari – hari, dongeng dan legenda.
1. Cerita rakyat
Gagasan tari dapat bersumber dari cerita rakyat. Cerita rakyat biasanya bersifat turun – temurun dan diceritakan dari mulut ke mulut (oral) dan jarang diceritakan secara tertulis. Cerita rakyat beraneka ragam di setiap daerah menjadi karya tari yang beragam. Gagasan tari yang bersumber pada cerita rakyat merupakan jenis tari yang susunan gerak tarinya tidak mengacu pada pola, norma keindahan, atau kaidah yang pasti. Contohnya tarian sacral yaitu tari baris, gabor dari bali. Tarian profan seperti tari pencak silat, suntrep, tarawangsa, jatilan, panah. Jaran kepang, kuda lumping, jaipongan, banyumasan, payung, lilin, saman, topeng betawi, punan leto.
2. Kehidupan sehari – hari
Kegiatan dan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari juga dapat dijadikan sebagai sumber gagasan dalam penciptaan seni tari. Cita – cita menjadi motivasi dan dinamika gerak, sedangkan idealisme menjadi bobot yang kreatif. Pengalaman akan membawa bentuk sendirinya, terwujud atas keseimbangan segala keunsurannya Yang terpadu dalam kemantapan, pilihan dan rasa. Daur kehidupan yang dapat dijadikan sumber untuk gagasan tari antara lain peristiwa kelahiran, potong gigi, potong rambut yang pertama, turun tanah, kematian, berburu, menanam padi, panen, pembangunan tempat suci, persiapan perang dan lain sebagainya. Contoh tari hudog dari kaltim, tari rejang, tari sang hyang dedari.
3. Donge ng
Tiap – tiap daerah memiliki kekayaan dongeng dengan beragam nilai. Hal ini dapat dijadikan sumber gagasan / tema tari. Contoh tarian yang bersumber gagasan dari dongeng antara lain tari kecak dari bali, tari mahabarata dan Ramayana, tari kuncaran, tari topeng, tari samba, tari kecak.
4. Legenda
Legenda yang mengakar pada kehidupan masyarakat juga merupakan sumber pembentuk tema karya seni tari. Legenda berasal dari legend yang berarti cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungan dengan peristiwa sejarah. Contoh tarian adalah reog ponorogo.
Seniman dalam menciptakan sebuah karya seni tari langkah awal dengan menentukan gagasan tari. Seniman dalam menentukan gagasan tari haruslah berdasarkan konsep tertentu yang di dalamnya terdapat aspek kehidupan manusia dan unsure – unsure estetis. Contoh – contoh sumber gagasan antara lain cerita rakyat, kehidupan sehari – hari, dongeng dan legenda.
1. Cerita rakyat
Gagasan tari dapat bersumber dari cerita rakyat. Cerita rakyat biasanya bersifat turun – temurun dan diceritakan dari mulut ke mulut (oral) dan jarang diceritakan secara tertulis. Cerita rakyat beraneka ragam di setiap daerah menjadi karya tari yang beragam. Gagasan tari yang bersumber pada cerita rakyat merupakan jenis tari yang susunan gerak tarinya tidak mengacu pada pola, norma keindahan, atau kaidah yang pasti. Contohnya tarian sacral yaitu tari baris, gabor dari bali. Tarian profan seperti tari pencak silat, suntrep, tarawangsa, jatilan, panah. Jaran kepang, kuda lumping, jaipongan, banyumasan, payung, lilin, saman, topeng betawi, punan leto.
2. Kehidupan sehari – hari
Kegiatan dan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari juga dapat dijadikan sebagai sumber gagasan dalam penciptaan seni tari. Cita – cita menjadi motivasi dan dinamika gerak, sedangkan idealisme menjadi bobot yang kreatif. Pengalaman akan membawa bentuk sendirinya, terwujud atas keseimbangan segala keunsurannya Yang terpadu dalam kemantapan, pilihan dan rasa. Daur kehidupan yang dapat dijadikan sumber untuk gagasan tari antara lain peristiwa kelahiran, potong gigi, potong rambut yang pertama, turun tanah, kematian, berburu, menanam padi, panen, pembangunan tempat suci, persiapan perang dan lain sebagainya. Contoh tari hudog dari kaltim, tari rejang, tari sang hyang dedari.
3. Donge ng
Tiap – tiap daerah memiliki kekayaan dongeng dengan beragam nilai. Hal ini dapat dijadikan sumber gagasan / tema tari. Contoh tarian yang bersumber gagasan dari dongeng antara lain tari kecak dari bali, tari mahabarata dan Ramayana, tari kuncaran, tari topeng, tari samba, tari kecak.
4. Legenda
Legenda yang mengakar pada kehidupan masyarakat juga merupakan sumber pembentuk tema karya seni tari. Legenda berasal dari legend yang berarti cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungan dengan peristiwa sejarah. Contoh tarian adalah reog ponorogo.
Langganan:
Postingan (Atom)