Senin, 06 Agustus 2012

tari berdasarkan bentuk penyajian


TARI BERDASARKAN BENTUK PENYAJIAN
Berdasarkan bentuk penyajiannya, jenis tari dibagi menjadi 4 macam yaitu tari tunggal, tari berpasangan, tari missal dan drama tari.
A tari tunggal
Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan mutlak oleh seorang penari. Hal ini berarti bahwa si penari harus mempunyai kemampuan, trampil dalam olah gerak, peka terhadap irama gendhing, dapat mengekspresikan tari yang dibawakan, baik koreografinya maupun karakter tari dengan penuh percaya diri, serta dapat mengolah / mengisi ruang pentas. Sebagai persiapan dalam belajar tari tunggal perlu diperhatikan beberapa hal sebagai bekal yaitu sebagai berikut :
v  Penguasaan ragam gerak sesuai koreografi
v  Penguasaan irama seiring jiwa / karakter tari
v  Penguasaan ruang pentas
v  Rasa percaya diri
Contoh tari putrid tunggal anatara lain Manipuri, golek, gambyong, batik, bondan
Contoh tari putra alus tunggal antara lain gunungsari, menak koncar, pamungkas
Contoh tari putra gagah tunggal antara lain cantrik, kelinci, topeng klana, gatotkaca, kuda – kuda



B. tari berpasangan
Tari berpasangan adalah tari yang dibawakan oleh dua orang penari yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Pada tari berpasangan ini diperlukan keterlatihan gerak dengan partner / lawan main / pasangannya waktu tampil untuk mewujudkan keserasian dan keharmonisan. Dalam seni tradisi tari berpasangan dibedakan menjadi dua
1)      Jenis wireng
Beksan wireng berasal dari kata wira(perwira) dan aeng yaitu prajurit yang unggul yang aeng yang linuwih. Tari ini menggambarkan ketangkasan dalam latihan perang dengan menggunakan senjata / alat perang. Ciri – ciri tari wireng adalah ditarikan oleh 2 orang baik putra maupun putri, bentuk tarinya sama, pakaiannya sama, tidak mengambil suatu cerita, tidak menggunakan ontowecono (dialog), tidak ada yang kalah / menang, perangnya tanding, gending satu / dua artinya ladrang dteruskan ketawang.
Contoh bogis kembar, bandoyudo

2)      Jenis pethilan
 Tari yang mengambil cerita pewayangan. Ciri – cirinya adalah tarinya boleh sama boleh tidak, pakaiannya tidak sama kecuali lakon kembar, menggunakan ontowecono (dialog), memetik cerita / lakon, ada yang kalah / menang / mati, perang menggunakan gendhing srepeg, sampak, dan gangsaran.
Contoh srikandhi mustakaweni, adaninggar kelasworo, srikandhi cakil, srikandhi burisrawa, karonsih, handaka bugis, anilo prahasto, gatotkaca antorejo, anoman cakil, anoman wilkataksini

C.     Tari kelompok
Tari kelompok adalah tari yang disajikan oleh sekelompok penari yang tidak berpasangan. Jumlah penari bisa 3,4,5 atau lebih

D.    Tari massal
Tari massal adalah tarian yang dimainkan oleh banyak penari. Penyajiannya memerlukan tempat yang luas seperti lapangan , aula dan lain sebagainya.
Tari yang banyak melibatkan penari dibedakan menjadi 2 yaitu
1)      Tari kelompok non cerita artinya tari dengan bentuk koreografi. Susunan gerak tari kelompok yang bertemakan ( nondramatik)
Contoh tari tunggal gambyong, jaranan, tayub, tari dolanan anak
2)      Tari kelompok yang menggunakan cerita ( dramatic) dapat berwujud fragmen atau cerita singkat. Contohnya tari pejuang, sendratari jaka tarub, langendriyan menakjinggo leno

1 komentar: