Minggu, 13 Januari 2013

PAGELARAN


MERANCANG PAGELARAN SENI TARI

Merancang pagelaran tari, langkah – langkah yang harus dibuat adalah sebagai berikut :
1.      menentukan tema yang akan diangkat
Tema  ini merupakan gagasan awal suatu karya tari. Gagasan dapat  bersumber dari pengalaman sendiri / orang lain, imajinasi dan kreativitas, kebudayaan masa lampau. Macam – macam tema antara lain :
a.       heroic / kepahlawanan adalah tari yang menggambarkan kepahlawanan
b.      erotic / percintaan adalah karya tari yang menggambarkan kisah percintaan
c.       imitative / totemitis adalah karya tari yang menirukan gerak binatang dan alam
d.      pantomime / mimitis adalah tarian yang menirukan gerakan orang / aktivitas seseorang
e.       dramatic / menggunakan cerita adalah tari yang mempunyai latar belakang cerita dan dalam penyajiannya juga menggunakan cerita
f.       tema non dramatic / tidak menggunakan cerita adalah karya tari yang dalam penyajiannya tidak menggunakan cerita atau bukan merupakan bagian dari suatu cerita tetapi menggambarkan sesuatu.
2.      memberikan judul
judul merupakan buah hasil dari gagasan tema yang direncanakan sehingga dapat menggambarkan isi di dalamnya. Pemberian judul ini dilakukan dengan member nama pada karya yang akan dipentaskan.
3.      mengeksplorasi gerakan
mengeksplorasi gerakan dengan melihat pada komposisi yang sudah ada sebelumnya atau pun dengan menggali dengan imajinasi dan pengalaman – pengalaman estetik yang ada.
4.      menyusun gerakan
dalam menyusun gerakan terdapat beberapa hal yang dilakukan antara lain :
a.       eksplorasi adalah suatu usaha pencarian perbendaharaan gerak dengan berbagai cara.
b.      Improvisasi merupakan seleksi awal menuju gerak tari yang diinginkan. Cirri utama improvisasi adalah spontanitas, karena dalam improvisasi terdapat kebebasan yang lebih.
c.       Komposisi adalah proses pengembangan kreativitas yaitu pembuatan tari
d.      Tehnik evaluasi adalah penilaian pada unsure – unsure pembentuk tari. Evaluasi melalui criteria antara lain :
Ø  Gerak mempunyai makna dan relevansi gagasan terbentunya tari
Ø  Gerak begitu menarik dan mempunyai aksi yang orisinal, dinamis dan berpola ruang
Ø  Gerak mempunyai potensi untuk dikembangkan
e.       Evaluasi bentuk
Evaluasi bentuk terfokus pada aspek perubahan dan penghalusan dalam kontruksi desain ruang dan waktu. Kontruksi desain ruang terdiri dari penentapan ukuran dan wujud ruang serta penentapan pola ruang melalui sedain wujud, tubuh, lantai, atas, level dan ekstensi. Sedangkan waktu terdiri dari frase seksi dan transisi, tampak dan selang – seling, variasi pengembangan dan variasi motif untuk menciptakan pengulangan serta aspek – aspek pendukung lainnya.
5.      menentukan pola lantai
pola lantai adalah arah hadap serta garis penari pada waktu penyajian sebuah tarian, baik tunggal, berpasangan atau kelompok.
6.      menentukan konsep music pengiring tari
music pengiring adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan dari alat music atau oleh tubuh manusia yang dipakai sebagai pengiring dan berfungsi sebagai pendukung suasana.
7.      menentukan tat arias, tata busana dan property
kostum atau busana tari adalah semua kebutuhan sandang yang dikenakan pada tubuh penari di atas pentas yang sesuai dengan peranan yang dibawakan.tata busana dalam tari harus sesuai dengan konsep garapan yang akan ditampilkan baik desain maupun warnanya
hal yang perlu diperhatikan dalam penataan busana antara lain :
Ø  memperhitungkan efek lampu serta penyusunan komposisi warna
Ø  kemunkinan terhadap penyesuaian gerak penari dengan karakter dan peranannya
Ø  harus memperhitungkan panggung dan penonton
Ø  pada prinsipnya kostum tari tidak bisa dipisahkan dengan tata rias
fungsi kostum dan tat arias adalah :
Ø  member nilai keindahan dan kesopanan dalam kepenarian
Ø  membentuk perwatakan tokoh penari
Ø  alat pelengkap penari
Ø  identitas karakter penari
a.       kostum dan tata rias
pemilihan kostum harus disesuaikan dengan tema tari. Pilhan warna penataan jangan sampai mengganggu penari dan tema tari dan disesuaikan dengan watak penari. Rias busana seni tari ada dua yaitu rias busana tradisi, klasik dan rias busana untuk tari kreasi , komtemporer
b.      property tari
adalah benda – benda atau peralatan yang digunakan penari pada waktu manari. Property dapat berupa senjata dan non senjata. Senjata berupa gada, tombak, keris, cundrik, alugara, panah, nyenyep dll. Non senjata adalah sampur, piring, lilin, paying, boneka, bokor, dll.
c.       Assesories tari
Adalah pelengkap busana berupa perhiasan misalnya giwang, kalung, cincin, gelang, bros, binggel dll
 Untuk hiasan rambut cunduk jungkat, cunduk mentul , penetep dll
8.      me setting panggung dan tata lampu
hal ini penting untuk memperkuat gagasan yang diangkat melalui karya tari tersebut, memperindah tempat pementasan, pendukung suasana, dan memberikan rangsangan rasa pada penari maupun penikmat.perlunya perhitungan jarak antar penari dan penonton serta efek cahaya di dalam pentas sangat penting karena sangat mempengaruhi jalannya pementasan. Tempat pagelaran dapat dibagi 2 yaitu tempat pagelaran in door ( dalam ruangan contohnya aula, ruang kelas dll) dan tempat pagelaran out door( diluar ruangan /  di luar gedung / tempat terbuka contohnya lapangan, halaman sekolah dll )
9.      naskah tari
Naskah tari adalah tulisan yang berisi konsep garapan tari . dalam konsep garapan tari terdapat latar belakang karya tari, deskripsi karya tari, dan alur cerita yang direfleksikan melalui gerakan tubuh.  Secara lengkap konsep garapan tari memuat antara lain:
v  judul karya tari,
v  latar belakang,
v  tujuan,
v  synopsis,
v  durasi,
v  uraian gerak ( yang berisi penjelasan urutan rangkaian gerak tari, komposisi tari, dan penggunaan hitungan atau syair lagu)
v  desain iringan
v  desain tat arias busana
v  desain tata artistic (cahaya, suara, dan tata panggung)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar